Katoliknews – Presiden Amerika Serikat (AS) saat ini, Joe Biden, yang beragama Katolik, sedang berjuang melawan tingginya tingkat ketidaksukaan di antara rekan-rekannya yang beragama Katolik, menurut data survei yang dirilis oleh Pew Research Center seperti dilansir Catholic News Agency.
Berdasarkan data tersebut, baik Biden maupun rivalnya dari Partai Republik, mantan presiden Donald Trump, tidak dipandang baik oleh mayoritas umat Katolik yang disurvei, namun Biden adalah yang paling tidak populer di antara keduanya.
Temuan ini merupakan bagian dari presentasi tentang “Agama dan Politik Menjelang Pemilu AS” pada November mendatang yang disampaikan oleh direktur penelitian Pew, Greg Smith, pada konferensi tahunan Religion News Association tahun 2024.
Termasuk dalam data yang diberikan Smith, survei Pew pada akhir Februari terhadap 12.000 orang dewasa AS menemukan bahwa hanya 35% umat Katolik yang berpandangan positif terhadap Biden, sementara 64% berpandanga negatif terhadap presiden petahana itu.
Sebaliknya, calon presiden dari Partai Republik tahun ini, Trump, dipandang positif oleh 42% umat Katolik, sementara 57% berpandangan negatif terhadap mantan presiden tersebut.
Keunggulan Trump dibandingkan Biden di kalangan umat Katolik dipicu oleh umat Katolik berkulit putih, yang mayoritas (54%) berpandangan positif terhadap mantan presiden tersebut. Namun, Trump kurang populer di kalangan umat Katolik Hispanik [orang Katolik yang memiliki latar belakang negara-negara yang berbahasa Spanyol, termasuk yang berbahasa Portugis] di mana hanya 32% yang memandang Trump dengan baik.
Seperti yang dilaporkan Pew awal bulan ini, populasi umat Katolik di negara tersebut yang berjumlah 52 juta jiwa merupakan 1 dari 5 orang dewasa di AS. Di antara umat Katolik Amerika, 57% adalah orang kulit putih, sementara 33% adalah keturunan Hispanik, Pew melaporkan.
Hasil survei khusus Katolik lainnya yang disoroti oleh Smith mencakup meningkatnya preferensi umat Katolik terhadap Partai Republik. Secara keseluruhan, 52% umat Katolik Amerika yang disurvei mengidentifikasi diri mereka sebagai anggota Partai Republik atau condong ke arah Partai Republik. Jumlahnya meningkat menjadi 61% di kalangan umat Katolik kulit putih.
Sementara itu, 35% umat Katolik Hispanik menganut paham Partai Republik dalam spektrum politik. Namun, garis tren terbaru untuk afiliasi Partai Republik di kalangan warga Hispanik lebih tinggi dibandingkan yang diamati di kalangan umat Katolik kulit putih, dan menunjukkan peningkatan yang tidak terputus sejak tahun 2020.
Mungkin yang paling penting, data Pew mengungkapkan perbedaan mencolok dalam afiliasi politik antara umat Katolik yang menghadiri Misa setidaknya setiap bulan atau lebih dan mereka yang tidak.
Terlepas dari etnisnya, di antara umat Katolik yang menghadiri Misa setiap bulan atau lebih sering, 61% mengidentifikasi diri dengan Partai Republik atau condong ke Partai Republik. Ini mencakup mayoritas (67%) penganut Katolik kulit putih dan Katolik Hispanik (52%).
Pew Research Center adalah organisasi non-partisan yang melakukan jajak pendapat publik, penelitian demografi, dan penelitian ilmu sosial lainnya. Ia tidak mendukung atau menentang posisi kebijakan tertentu.
Komentar