Katoliknews – “Ini secara objektif tidak bisa ditoleransi.”
Demikianlah Kardinal Gianbattista Pizzaballa, Patriark Latin Yerusalem, menggambarkan situasi di Gaza dalam sebuah wawancara baru-baru ini dengan stasiun televisi Italia TV2000, seperti dilansir Vaticannews.
“Kami selalu menghadapi berbagai macam masalah,” lanjutnya, “dan bahkan situasi ekonomi-keuangan selalu sangat rapuh, namun belum pernah ada kelaparan sebelumnya.”
“Setiap orang—komunitas agama, politik, dan sosial,” kata Patriark Pizzaballa, “harus melakukan segala kemungkinan untuk mengakhiri situasi ini.”
“Kelemahan Amerika Serikat,” tegas Patriark, “menimbulkan dilema besar, karena hingga saat ini, selalu ada seseorang yang bisa menertibkan. Sekarang tidak ada lagi orang yang memainkan peran ini, dan kita harus melakukannya. melakukannya sendiri. Saya tidak tahu apakah, bagaimana, atau kapan hal ini bisa terjadi.”
Paskah di masa perang
Berbicara beberapa hari sebelum dimulainya Pekan Suci, Patriark Pizzaballa menyampaikan jaminannya bahwa izin akan diberikan kepada umat Kristen yang tinggal di wilayah Palestina untuk memungkinkan mereka mengunjungi Yerusalem untuk menjalankan ibadah.
“Kami akan mendapatkan izinnya,” katanya. “Kami bersikeras, dengan mengatakan bahwa karena mereka telah memberikan izin kepada umat Islam untuk Ramadhan, mereka juga harus memberikannya kepada umat Kristen pada hari Paskah. Bahkan jika jumlahnya lebih kecil, kami akan memiliki beberapa ribu izin baik untuk Minggu Palma maupun Paskah.”
“Ini akan menjadi Paskah yang sulit,” Kardinal Pizzaballa menyimpulkan. “Saya memikirkan tentang kesepian Yesus di Getsemani, yang kini dialami oleh kita semua.”
Komentar