Katoliknews.com – Bupati di Provinsi Nusa Tenggara Timur menolak untuk menghadiri undangan warganya yang mengadakan pesta syukuran komuni pertama, dengan alasan ingin mengajak warga hidup hemat.
Andreas Agas, Bupati Manggarai Timur mengatakan ia menerima 50 undangan dari keluarga yang anaknya menerima komuni pertama pada Minggu, 10 November 2019. Namun, tak satupun yang ia hadiri.
“Saya lagi berikrar dalam diri saya sendiri (sebagai) orang Manggarai Timur. (Saya) mesti hidup hemat. Saya buktikan kemarin,” kata Agas, saat berbicara dalam penutupan kegiatan Pembinaan Teritorial Terpadu (Binter) Kodim 1612/Manggarai di Kampung Mondo, Desa Bangka Kantar, Kecamatan Borong, Senin, 11 November.
Agas mengatakan, ada sekitar 200 orang yang mengadakan syukuran komuni pertama di Borongo, ibukota Kabupaten Manggarai Timur dan jika mengeluarkan uang rata-rata 10 juta rupiah di setiap acara syukuran itu, maka ada banyak uang yang ia sebut “dibuang percuma,” yaitu Rp 2 miliar.
“Tetapi pada waktu anak mau pergi sekolah, uang tidak ada. Ini yang namanya nikmat membawa sengsara. Padahal hidup yang benar itu adalah sengsara membawa nikmat. Kita tabung sengsara tetapi untuk nikmat,” ujarnya seperti dilansir Voxntt.com.
Untuk itu, Agas menegaskan saatnya masyarakat Manggarai Timur harus memulai dan melatih untuk hidup hemat.
Ia menjelaskan, salah satu dari yang menerima komuni pertama adalah cucunya. Ia mengaku membujuk cucunya untuk tidak merayakan pesta, sebagai latihan untuk hidup hemat.
“Saya tunjukkan kali ini mulai dari bupati. Saya punya cucu tidak boleh pesta,” ujarnya.
Komentar