Katoliknews.com – Seorang calon imam atau frater Ordo Karmel Tak Berkasut (Ordo Carmelitarum Discalceatorum, OCD) di Kupang, Nusa Tenggara Timur memilih mengakhiri hidup dengan gantung diri di dekat biara.
Tubuh Frater Redemptus Tangi Kebo itu ditemukan oleh rekan-rekannya di Biara San Juan di Desa Penfui Timur, Kecamatan Kupang Tengah, Kabupaten Kupang pada Minggu pagi, 7 Maret tergantung di sebuah pohon kedondong dengan seutas tali nilon.
Frater yang disapa Karlos tersebut berasal dari Bajawa, Kabupaten Nagada dan sedang kuliah semester IV di Universitas Katolik Widya Mandira (Unwira) Kupang, demikian laporan media lokal Rakyatntt.com.
Kapolsek Kupang Tengah, Ipda Elpidus Kono Feka mengatakan, kasus itu diketahui pada pukul 06.00 Wita, saat anggota komunitas OCD sedang melangsungkan misa di kapel biara.
Karena suhu ruangan kapela cukup panas, kata dia, salah seorang saksi Marsel Rangga membuka jendela dan kemudian melihat tubuh korban tergantung di pohon.
Ia menjelaskan, tidak ada tanda-tanda kekerasan yang ditemukan pada tubuh korban.
Semenatara itu, pihak keluarga korban menolak langkah polisi untuk melakukan otopsi demi mengetahui.
“Keluarga almarhum sudah membuat surat pernyataan penolakan otopsi,” kata Ipda Elpidus, Minggu sore.
“Keluarga menerima kematian korban sebagai ajal,” tambahnya.
Komentar