Katoliknews.com – Orang Muda Katolik (OMK) Keuskupan Ruteng, Flores mengambil bagian dalam upaya membantu pengobatan seorang bayi yang didiagnosa mengidap kanker pembuluh darah.
Mereka berupaya mengambil langkah lewat kampanye penggalangan dana untuk Tesiana Anur, bayi 10 bulan asal Kabupaten Manggarai Timur, melalui berbagai platform media sosial seperti Facebook dan grup-grup WhatsApp.
Dalam sebuah flyer yang beredar, tercantum ajakan untuk ikut berpartisipasi dengan mengirimkan donasi ke rekening salah seorang OMK.
Ketua Komisi Kepemudaan Keuskupan Ruteng, Romo Beben Gaguk mengatakan, keterlibatan OMK bermula dari informasi tentang penderitaan yang dialami Tesiana, yang sudah dilaporkan oleh sejumlah media lokal.
Pada 14 Juli, utusan OMK Keuskupan Ruteng pun mengunjungi kediaman keluarga Tesiana di Kampung Mera, Kecamatan Kota Komba.
Dalam pembicaraan, kata dia, OMK meminta izin keluarga Tesiana untuk melakukan penggalangan dana.
“Setelah mendapat izin, kami pun membuat flyer dengan mencantumkan nomor rekening penyaluran bantuan,” katanya kepada katoliknews.com, Selasa, 21 Juli 2020.
Ia menjelaskan, mereka sengaja mencantumkan nomor rekening anggota OMK yang menjadi penggerak untuk memantau langsung perkembangan dana yang terkumpul.
Dana tersebut, kata dia, akan diberikan secara bertahap kepada keluarga Tesiana.
“Hingga saat ini, total sementara dana yang sudah terkumpul Rp 1.250.000,” katanya.
Ia menjelaskan, pihaknya akan terus melakukan penggalangan dana, “sampai seluruh tindakan medis dilakukan dan semoga sampai Tesiana mengalami kesembuhan.”
“Selama proses penggalangan dana, kami terus melakukan kontak dengan keluarga untuk mengetahui kondisi adik Tesiana,” katanya.
Pankarius Purnama, perwakilan OMK yang mendatangi kediaman Tesiana mengatakan, ia tersentuh setelah membaca berita di media dan melihat foto Tesiana.
Foto itu kemudian ia sebarkan ke grup OMK, yang kemudian spontan berencana melakukan aksi.
Atas dukungan Romo Beben, kata dia, mereka pun mengambil langkah.
Upaya itu, kata dia, makin mantap setelah melihat langsung keadaan Tesiana di rumahnya.
Ia menyatakan, mendoakan kesembuhan Tesiana adalah yang utama, sembari menggalang bantuan dana.
Sementara itu, Milianus Jegaut, mewakili keluarga Tesiana menyampaikan terima kasih kepada semua pihak yang telah menunjukkan kepedulian.
“Berkat doa dan dukungan dana dari semua orang yang peduli, saat ini Tesiana sedang medapat perawatan di RSUD Ruteng,” katanya, Rabu pagi, 22 Juli.
Ia menjelaskan, dokter di RSUD Ben Mboi Ruteng telah memeriksa Tesiana dan didiagnosis terkena kanker pembulu darah.
“Kami sebagai keluarga selalu mengharapkan bantuan doa dan dana dari saudara-saudari di luar sana untuk kesembuhan anak Tesiana,” katanya.
Bermula dari Bintik-bintik
Susantiana Abul, 24, ibu Tesiana mengatakan awalnya, ketika putrinya itu berusia satu minggu muncul bintik-bintik merah di dekat mata, yang ia anggap sebagai bekas gigitan nyamuk.
Namun, seiring waktu, bintik-bintik itu semakin banyak dan merambat hingga ke kepala dan telinga kiri Tesiana.
Mereka sempat mencari pengobatan tradisional dan ke dokter praktek di Ruteng, namun tidak ada perubahan.
Susantiana mengisahkan, kondisi anaknya semakin parah sejak berusia 5 bulan, di mana saat itu muncul benjolan di dekat mata kirinya.
“Awalnya hanya benjolan kecil, lama-lama terus membesar,” ucapnya.
Ia pun sempat diperiksa di Puskesmas Borong dan mereka diberitahu oleh dokter bahwa benjolan itu adalah tumor.
Benjolan yang membesar itu membuat separuh mata kiri Tesiana sudah tertutup serta terus melebar hingga kepala, telinga kiri dan lehernya.
Agustinus Ndelos, ayah dari Tesiana mengatakan, upaya untuk penyembuhan putrinya terpaksa ia hentikan karena tidak cukup uang.
Ia yang sehari-hari bekerja sebagai tukang ojek tidak mampu mengumpulkan banyak uang untuk biaya perawatan Tesiana jika harus dioperasi dan diopname di rumah sakit.
“Dokter di Puskesmas Borong pernah menyarankan agar nona diantar ke RSUD Ben Mboi Ruteng untuk mendapat perawatan khusus, tapi karena belum punya uang, kami belum bisa bawa nona ke rumah sakit,” ujarnya.
Susantiana mengatakan, ia hanya ingin anaknya sehat seperti anak-anak lain.
“Sebagai ibu, batin saya sesungguhnya sangat tersiksa melihat penderitaannya,” katanya.
“Kami hanya bisa berdoa kepada Tuhan agar nona diberi kesembuhan.”
Tampaknya doa orang tua Tesiana – keduanya Katolik – kemudian terjawab, karena menyusul terpublikasinya situasi bayi tersebut, solidaritas bermunculan.
Selain yang dilakukan oleh OMK Keuskupan Ruteng, ada juga penggalangan dana lewat kitabisa.com yang diinisiasi oleh Grup Kompas Gramedia serta donasi langsung ke rekening ayah Tesiana.
Anand Putra
Komentar