Katoliknews.com – Salah seorang uskup agung di Bangladesh terkonfirmasi posif dan kini dalam kondisi kritis.
Uskup Agung Chittagong, Mgr Moses Costa tercatat sebagai anggota pertama dari kalangan klerus di negara Asia bagian selatan itu yang terinfeksi COVID-19.
“Saya meminta, doakan Uskup Agung Moses Costa untuk penyembuhannya,” kata Kardinal Patrick D ‘Rozario dari Bangladesh dalam sebuah pesan singkat kepada umat Katolik.
“Saya tidak bisa berbicara langsung dengan Uskup Agung Costa, tetapi saya mendapat kabar setiap hari dari dokter dan perawat,” katanya.
Pastor Leonard C. Rebeiro, Vikjen Keuskupan Agung Chittagong dalam pernyataan pada 14 Juni juga mengharapkan doa.
“Kami meminta doa Anda untuk pemulihan cepat Uskup Agung Costa,” katanya, seperti dilansir Vaticannews.va.
Uskup agung berusia 70 tahun dari Ordo Salib Suci itu dirawat di Rumah Sakit Square sejak 13 Juni.
Informasi tentang sakit yang dialami Uskup Agung Costa hanya terjadi pasca dua kematian tokoh publik di Bangladesh akibat COVID-19.
Muhammad Nasim, 72, seorang anggota parlemen dan mantan menteri kesehatan dan menteri dalam negeri meninggal pada 13 Juni. Sehari setelahnya, pada 14 Juni, Sheikh Abdullah, 75, Menteri Agama juga meninggal karena penyakit yang kini menjadi pandemi global ini.
Uskup Agung Costa merupakan Sekretaris Jenderal dan Ketua Komisi Kesehatan di Konferensi Waligereja Bangladesh.
Ia memimpin Keuskupan Chittagong pada tahun 2011 dan menjadi uskup agung ketika Paus Fransiskus menetapkan Chittagong, yang dikenal sebagai tempat lahirnya Agama Katolik di Bangladesh, menjadi sebuah keuskupan agung pada tahun 2017.
Sebelumnya, ia melayani sebagai Uskup Dinajpur dari tahun 1996 hingga 2011.
Chittagong adalah salah satu dari delapan keuskupan Katolik di Bangladesh yang mengeluarkan pedoman kesehatan terkait COVID-19 dan menutup semua gereja untuk kegiatan ibadah publik.
Bangladesh mencabut penutupan pada 31 Mei dan sejak itu, semua keuskupan, kecuali Chittagong membuka gereja untuk ibadah publik, termasuk Misa.
Staf dan rohaniwan Keuskupan Agung Chittagong telah disarankan untuk tinggal di rumah dan melakukan isolasi mandiri.
Chittagong, pusat keuangan Bangladesh dan kota terbesar kedua, telah mengalami peningkatan yang cepat dalam jumlah kasus COVID selama beberapa pekan terakhir.
Virus corona sejauh ini telah menginfeksi lebih dari 90.000 orang dan membunuh lebih dari 1.200 di Bangladesh.
Komentar