Katoliknews.com – Vatikan mengirim sekitar 700.000 masker ke Cina untuk membantu negara itu mengatasi wabah virus corona.
Sumbangan itu merupakan inisiatif bersama Kantor Amal Kepausan dan Pusat Misi Gereja Cina di Italia, demikian menurut Vaticannews.va, media resmi Vatikan.
Sumbangan masker dari Vatikan tiba di tengah laporan bahwa toko-toko dan fasilitas medis telah kehabisan masker untuk mengatasi permintaan dari populasi China sebesar 1,38 miliar orang.
Virus mematikan itu menyebar cepat dan telah menewaskan 426 orang sejak pertama kali ditemukan pada 12 Desember di provinsi Wuhan, Cina tengah, demikian laporan UCA News, media Katolik Asia.
Angka terbaru menunjukkan bahwa 20.626 terinfeksi, termasuk beberapa umat Katolik.
Semua korban tewas ada di China dan hanya satu di luar negara itu, yaitu di Filipina.
Kardinal Konrad Krajewski dari Kantor Amal Kepausan, mengorganisir bantuan masker itu.
Ia berharap bantuan yang mereka berikan bisa membantu Cina mengatasi situasi sulit saat ini.
Sejak 27 Januari, Vatikan telah mengirim sekitar 700.000 masker, demikian menurut Pastor Vincenzo Han Duo, wakil rektor Universitas Urbaniana di Vatikan, yang mengoordinasikan upaya tersebut.
Pastor Han dalam pesannya di media sosial mengatakan Vatikan dan umat Kristiani Cina setempat membeli masker itu.
Pada hari pertama, mereka berhasil mengumpulkan lebih dari 100.000 masker.
Masker akan dikirim ke Provinsi Hubei di Cina tengah, pusat penyebaran wabah virus corona dan daerah yang terkena dampak parah, yakni di Provinsi Zhejiang dan Fujian.
Maskapai termasuk China Southern Airlines menyediakan pengiriman gratis, demikian laporan media.
“Saya berharap bantuan itu bisa tiba pada mereka yang membutuhkan, sehingga mereka yang menderita akibat penyakit itu dapat merasakan perhatian dari Tahta Suci,” kata Pastor Han dalam postingannya.
Beberapa pejabat pemerintah di Cina telah mewajiban masyarakat memakai masker.
Setidaknya 10 kota China telah dikunci.
Wuhan, Ezhou, Huanggang dan kota-kota lain telah mengumumkan secara ketat melarang perjalanan, yang memengaruhi sekitar 60 juta orang, kata laporan media.
Pada 30 Januari, Organisasi Kesehatan Dunia mengumumkan wabah coronavirus Wuhan sebagai darurat kesehatan global.
Komentar