Katoliknews.com – Caritas Asia, lembaga layanan sosial Gereja Katolik di Asia akan membahas khusus upaya menghadapi wabah virus corona dalam sebuah pertemuan di Kamboja, di tengah situasi yang kian mencemaskan terkait meningkat drastisnya korban yang meninggal dan yang terinfeksi virus mematikan ini.
Pertemuan tersebut dijadwalkan berlangsung pada Kamis esok, 30 Januari 2020, demikian laporan UCA News, media Katolik Asia.
Presiden Caritas Asia, Benedict Alo D’Rozario mengatakan, dalam pertemuan itu, mereka mungkin membuat strategi untuk mengatasi infeksi virus ini.
“Kami sangat prihatin bahwa infreksi virus ini telah menyebar dari Tiongkok ke beberapa negara tetangga,” katanya, seperti dikutip UCA News, Rabu, 29 Januari.
Ia mengatakan, Caritas Asia, yang memiliki jaringan global, telah memberikan peringatan kepada pemerintah dan juga imbauan kepada anggota serta organisasi-organisasi yang bekerja sama dengan mereka.
“Kami berusaha membuat orang sadar akan langkah-langkah menjaga keamanan,” katanya.
Caritas Asia juga telah menginstruksikan staf rumah sakit yang dikelola Gereja untuk waspada mengatasi virus ini.
“Setiap negara memiliki mekanisme internal untuk melawan epidemi semacam ini,” katanya.
Ia menambahkan, seperti halnya dalam menghadapi bencana alam, Gereja dan Caritas bekerja dengan lembaga-lembaga pemerintah.
“Kami berencana membentuk kelompok sukarelawan untuk situasi kesehatan darurat seperti ini,” katanya.
Korban Terus Bertambah
Data terkini hingga hari ini, Rabu, korban akibat virus ini terus meningkat. Korban meninggal sudah mencapai 132 orang, naik dari 106 yang dilaporkan pada Selasa kemarin.
Sementara itu, ribuan lainnya dilaporkan sudah terinfeksi. Pemerintah China mengumumkan ada 6.056 kasus yang dikonfirmasi di seluruh China, meningkatan tajam dari kondisi pada Selasa, di mana hanya tercatat 4.515 kasus.
Selain menyerang warga di China, virus ini juga terdeteksi di sejumlah negara lain di berbagai belahan dunia. Tercatat lebih dari 70 kasus yang dikonfirmasi di luar China, termasuk AS, Australia, Perancis, dan Jerman.
Terbaru, kasus pertama virus corona kembali dikonfirmasi, yaitu di Uni Emirat Arab. Menurut Reuters, pasien tersebut merupakan salah satu anggota keluarga yang berasal dari pusat kota Wuhan di China, tempat pertama kali virus ini ditemukan.
Saat ini, staf pemerintah di berbagai negara, termasuk Indonesia sibuk mendeteksi penumpang yang memasuki bandara dan perbatasan internasional untuk memeriksa orang yang sudah terpapar.
Kasus virus ini telah menyita perhatian Paus Fransiskus.
Pada Minggu, 26 Januari, ia berdoa khusus bagi para korban meninggal dan semua yang sudah terinfeksi. Ia juga mengapresiasi langkah Pemerintah China yang sedang berjuang keras meredam penyebaran virus ini.
Komentar