Katoliknews.com – Romo Antonius Benny Susetyo, staf khusus Dewan Pengarah Badan Pembinaan Ideologi Pancasila (BPIP) mengajak masyarakat untuk belajar banyak dari Presiden keempat, Abdurrahman Wahid atau Gus Dur soal kebangsaan.
Hal tersebut disampaikannya dalam seminar nasional yang bertema ‘Penguatan Wawasan Kebangsaan Guna Memperkuat Rasa Patriotisme’, di Gedung Bung Tomo, Kabupaten Jombang, Jawa Timur, baru-baru ini.
Hadir dalam acara itu sejumlah tokoh, seperti Wakil Bupati Jombang, Kapolres Jombang, putri Gus Dur, Alisa Qotrunada Munawaroh, Kiai Agus Sunyoto, pegawai pemerintahan, mahasiswa, dan organisasi masyarakat,” katanya.
Menurut Romo Benny, Gus Dur merupakan tokoh yang mau berkorban demi menjaga persatuan dan kesatuan bangsa.
“Kita masyarakat harus belajar dari Gus Dur sebagai seorang negarawan, yang mau berkorban untuk menjaga persatuan dan kesatuan negara, sebagai bentuk mencintai Tanah Air dan bangsa,” ujar Romo Benny.
Baginya, Gus Dur adalah tokoh toleransi, figur yang merawat bangsa dan pendengar suara rakyat.
Ia, jelasnya, tidak hanya memperjuangkan Pancasila dengan kata-kata, tapi juga menerapkan nilai-nilai Pancasila dalam kehidupan sehari-hari.
“Jika kita membaca pikiran Gus Dur, kita juga membaca Pancasila,” ujarnya.
Dalam hal merawat bangsa, jelasnya, Gus Dur mengedepankan kejujuran, ketulusan dan integritas.
“Nasionalisme bagi Gus Dur yaitu cinta tanah air, memberikan semua yang kita miliki demi kesejahteraan masyarakat. Maksud dari cinta tanah air yaitu rela berkorban untuk menjaga perdamaian dan kejujuran,” paparnya.
Selain itu, lanjutnya, sosok Gus Dur adalah orang yang mempersatukan masyarakat dengan energi yang positif.
Komentar