Superior Jenderal Serikat Sabda Allah (SVD), Pastor Paul Budi Kleden SVD ikut mengecam ungkapan rasisme oleh oknum masyarakat di Surabaya maupun Malang terhadap mahasiswa Papua.
Seperti dilansir Jubi.co.id, Pastor Budi mengatakan ungkapan tersebut adalah bentuk perlakukan yang tidak manusiawi.
“Itu adalah perlakukan tak manusiawi dan dimanapun, sebagai manusia pasti orang menyatakan sikap,” ungkapnya saat menghadiri peresmian taman agrowisata sesawi di Kampung Kamundu, Distrik Merauke, Kamis, 29 Agustus 2019.
Pastor yang menyatakan berbicara atas nama dirinya sendiri dan tidak mewakili siapapun, termasuk Vatikan menegaskan, menolak keras segala jenis rasisme.
“Siapapun yang dihina, tentu kita yang lain tidak mungkin berdiam diri,” katanya.
Imam kelahiran Flores ini juga menyinggung berbagai kasus pelanggaran hak asasi manusia (HAM) di Papua.
Menurutnya, para pelaku harus ditindak secara tegas, apalagi Vatikan telah menegaskan penolakan terhadap pelanggaran HAM.
Sementara itu, salah seorang rohaniawan di Merauke, Pastor Pius Manu mengatakan aksi turun jalan yang dilakukan orang Papua merespon rasisme itu adalah yang wajar.
“Wajar saja masyarakat turun jalan sekaligus melakukan aksi demonstrasi dimana-mana. Sekaligus menuntut pelaku ditangkap dan diproses hukum,” tegasnya.
Komentar