Katoliknews.com – Perhimpunan Mahasiswa Katolik Republik Indonesia (PMKRI) menyatakan keperihatinan terkait penghargaan terhadap kebhinekaan yang kian memudar.
Angelus Wake Kako, Ketua Umum Pengurus Pusat PMKRI, menjelaskan, berbagai tindakan teror dan kekerasan atas nama menjadi indikasi kuat hal itu.
“Negara dengan aparat penegak hukumnya tampak tidak tegas, bahkan juga abai untuk mengantisipasi hal-hal tersebut dan menindak tegas kelompok-kelompok (pelaku)” ungkapnya saat menjadi narasumber dalam seminar di Jakarta pada Senin, 10 Oktober 2016.
Seminar yang diselenggarakan di Hotel Kartika Chandra, Jakarta itu bertema “Membangun Komitmen Pemuda-Mahasiswa Dalam Menjaga Kebhinekaan Untuk Memperteguh Kemajemukan Bangsa.”
Angelo juga mengatakan, jika dahulu para founding fathers menjadikan perbedaan dan keragaman sebagai fondasi kokoh negara Indonesia, maka pada saat ini perbedaan dijadikan sebagai sarana pemecah belah bangsa.
“Perbedaan diangap sebagai masalah sedemikian sehingga harus dimusnahkan,” katanya.
Karena itu, ia mengajak kaum muda untuk merespon situasi ini.
“Anak muda, mahasiswa harus lebih kritis melihat setiap fenomena yang terjadi di bangsa ini dari kacamata intelektual-ilmiah, bukan sebaliknya memandang setiap persoalan dengan kacamata primordial yang tidak jarang menyulut konflik horizontal,” tuturnya.
Andy/Katoliknews
Komentar