Katoliknews.com – Setelah memakan waktu kurang lebih empat tahun, pembangunan Gereja Katolik Paroki Santo Clemens di Kolaka, Sulawesi Tenggara akhirnya rampung.
Gereja itupun diresmikan Uskup Agung Makassar, Mgr John Liku Ada bersama Bupati Kolaka, Ahmad Safei pada Kamis, 4 Agustus 2016.
Peresmian ditandai dengan pemukulan gong dan penandatangan prasasti oleh bupati dan pengguntingan pita oleh Mgr John, demikian laporan Antara.
Fredy Silande, petua panitia pembangunan gereja itu mengatakan, mereka menghabiskan dana Rp 3 miliar lebih yang didapat dari sumbangan umat dan bantuan dari Pemda.
Dengan selesainya pembangunan tersebut, kata dia, berarti umat Katolik di Kolaka sudah memiliki gedung ibadah yang layak.
“Ini adalah hari yang berbahagia bagi kami, sebab cita-cita dan harapan kami dapat terwujud dan akhirnya umat Katolik memilki rumah Ibadah yang layak,” ungkap Fredy.
Sementara itu, Dandim 1412 Kolaka, Letkol CZI. Cosmas Manukallo Danga, yang menjadi ketua pelaksana peresmian gereja tersebut, menyampaikan terima kasih kepada Pemda dan warga Kolaka.
“(Pembangunan) gereja ini adalah berkat usaha dan perjuangan umat Katolik Kolaka dan tokoh masyarakat Kolaka, yang difasilitasi oleh Pemda,” katanya.
Ia pun menceritakan bahwa sebelumnya pada tahun 196,1 umat Katolik di Kolaka belum memiliki rumah ibadah. Lantas, pelaksanaaan ibadah dilakukan di rumah salah satu warga.
Pada tahun 1979, Gereja Katolik resmi berdiri setelah tanah dan bangunan milik tokoh masyarakat Kolaka Baso Lewa dibeli dan menjadi cikal bakal Gereja Katolik yang diresmikan itu.
Bupati Safey dalam sambutannya juga menyampaikan rasa bangga dan bersyukur atas terwujudnya pembangunan gereja itu.
Ia berharap, umat Katolik dapat tetap bersinergi dengan pemerintah dan warga lainnya, untuk bersama-sama membagun Kolaka.
“Saya menyadari, tidaklah mudah membangun rumah ibadah, dibutuhkan dukungan tenaga, moril dan meteril, dan terutama adalah komitmen,” katanya.
“Alhamdulillah warga Katolik di Kolaka menunjukan komitmennya itu. Sebab, dimana-mana membangun rumah ibadah itu membutuhkan waktu yang lama sampai berganti generasi, tetapi umat Katolik di Kolaka menunjukkan komitmennya dengan hanya jangka waktu sekitar empat tahun bisa rampung,” lanjutnya.
Ia mengatakan, “tentu ini merupakan modal dasar yang sangat kita butuhkan, terutama kebersamaan dan bersinergi dengan pemerintah untuk sama-sama membangun Kolaka tercinta ini.”
Sementara itu, dalam sambutannya, Mgr John berharap, dengan rampungnya Gereja Katolik tersebut diharapakan umat dapat meningkatkan kualitas iman dan juga mengambil bagian dalam mendukung program pemerintah.
“Mari kita keluar dari zona aman dan melibatkan diri di tengah-tengah masyarakat sekitar, untuk membangun masyarakat yang lebih baik, mengambil bagian dan mendukung program pemerintah,” paparnya.
Edy/Katoliknews
Komentar