Katoliknews.com – Paus Fransiskus telah menetapkan 4 September tahun ini sebagai hari kanonisasi Bunda Teresa, seorang biarawati di India yang mendedikasikan hidupnya untuk orang-orang miskin.
Seperti dilansir CNN pada 15 Maret 2016, tanggal tersebut dipilih sebagai pengangkatan Bunda Teresa menjadi orang suci atau Santa karena bertepatan dengan malam sebelum peringatan kematiannya pada 5 September 1997.
Sesuai tradisi, butuh puluhan tahun bagi gereja Katolik untuk mengangkat seseorang sebagai orang suci. Namun, untuk Bunda Teresa, hal itu berlangsung sangat cepat di bawah kepemimpinan Paus Fransiskus dan Paus Yohanes Paulus II.
Pada Desember 2015, Paus Fransiskus mengumumkan bahwa Bunda Teresa akan diangkat menjadi orang kudus setelah mengakui mukjizat kedua yang dikaitkan kepadanya yakni, penyembuhan seorang pria Brasil yang mengalami tumor otak setelah keluarganya berdoa kepada Bunda Teresa.
Biarawati tersebut dibeatifikasi pada Oktober 2003 oleh mendiang Paus Yohanes Paulus II, yang mengesahkan mukjizat pertamanya. Saat itu, seorang wanita 30 tahun di Kolkata mengatakan dia sembuh dari tumor perut setelah berdoa kepada Bunda Teresa.
Sebuah komite Vatikan menyatakan tidak menemukan penjelasan ilmiah untuk penyembuhan itu, dan menyebut itu sebagai mukjizat. Sekelompok orang di Bengal, India, mengatakan tidak percaya bahwa kesembuhan tumor wanita tersebut terjadi hanya karena perutnya ditempel foto Bunda Teresa.
Bunda Teresa lahir pada 1910 di Albania dengan nama baptis Agnese Gonxha Bojaxhiu. Pada usia 18, dia bergabung dengan sebuah biara Irlandia, tempat dia menerima nama biarawatinya sebagai Suster Maria Teresa. Beberapa bulan kemudian, dia pergi ke India dan mengajar di St Mary School, sekolah asrama khusus untuk anak perempuan di Darjeeling, pada Januari 1929.
Hampir 20 tahun kemudian, Bunda Teresa pergi ke Kolkata. Saat naik kereta api di India, Bunda Teresa merasakan panggilan dari Yesus untuk merawat orang miskin. Dia kemudian mendirikan Misionaris Cinta Kasih untuk melayani orang-orang miskin.
Pada 1948, dia mulai mengenakan sari putih ikoniknya dengan lis biru untuk pertama kali dan berjalan keluar dari biara untuk memulai hidupnya merawat orang miskin. Teresa memandikan orang yang terluka serta merawat orang sakit dan sekarat. Beberapa mantan murid bergabung dengannya dari waktu ke waktu. Bunda Teresa memenangi hadiah Nobel Perdamaian pada 1979.
Aria/BBC/CNN/Katoliknews
Komentar