Jakarta, Katoliknews.com – Pengurus Konferensi Wali Gereja Indonesia (KWI) menyampaikan harapan agar Presiden Jokowi bersedia mengikuti penutupan acara Asian Youth Day (AYD) di Yogyakarta pada 6 Agustus 2017 mendatang.
Hal itu mereka sampaikan saat menemui Jokowi saat melaporkan perkembangan AYD pada Rabu, 2 Agustus 2017 siang di di Istana Merdeka, Jakarta Pusat.
“Kami berharap mengundang Presiden. Tapi kami memaklumi ya (jika Presiden tidak datang) karena jadwal beliau itu sangat ketat dan kami jadinya hanya menyampaikan harapan saja,” ujar Sekertaris Jendral KWI, Mgr Antonius Subianto Bunjamin seperti diberitakan Kompas.com, Rabu 2 Agustus 2017.
Dalam laporan tersebut, Pastor Antonius menjelaskan bahwa acara itu terbilang sukses dalam memperbaiki citra Indonesia di kawasan Asia terkait toleransi dan menjaga kemajemukan.
Di dalam acara itu, sebanyak 2.900 pemuda Katolik se-Asia diperkenankan tinggal beberapa waktu di Indonesia. Mereka tinggal di keluarga-keluarga Indonesia, bahkan yang berbeda agama, salah satunya di pondok pesantren.
“Reaksi Presiden senang sekali. Karena mereka juga dapat menikmati keberagaman Indonesia itu secara langsung. Bukan hanya mendengar berita saja. Karena memang kadang mereka mendengar berita miring tentang Indonesia,” ujarnya usai pertemuan, seperti dilansir Kompas.com, Rabu, 2 Agustus 2017.
“Mereka mengetahui Indonesia dengan mayoritas penduduknya Islam ternyata wah, sungguh luar biasa. Saya sempat bertemu mereka dan mengatakan, rahasianya karena negara kita ini berdasarkan Pancasila,” lanjut dia.
Dalam akhir pertemuan, lanjut Antonius, Presiden Jokowi menyampaikan terima kasih kepada KWI yang sudah menampilkan bagaimana Indonesia yang sesungguhnya kepada dunia. Jokowi berharap muda-mudi Katolik juga ikut berpartisipasi menjadi duta kebangsaan.
Tidak hanya dihadiri 2.900 pemuda Katolik se-Asia, akan hadir juga 5.000 pemuda Katolik di Indonesia dalam acara penutupan tersebut. Acara penutupan itu pun akan dikawal ketat oleh anak muda pemeluk agama lain.
j-aR/Katoliknews
Komentar