Yogyakarta, Katoliknews.com – 50 teolog Kongregasi Imam-imam Hati Kudus Yesus (SCJ) dari 23 negara hadiri seminar internal kongregasi tersebut di Rumah Pembinaan Syantikara milik Suster-suster Carolus Borromeus di Yogyakarta mulai Kamis, 20 hingga 25 Juli 2017.
Seminar bertema “Charism and Devotion Towards an Interculturated Dehonian Identity” itu dikoordinasi oleh Pusat Studi Dehonian di Roma dengan tuan rumah adalah Kongregasi Imam-imam Hati Kudus Yesus (SCJ) Provinsi Indonesia.
Pater Stefan Tertunte, Direktur Pusat Studi Dehonian di Roma mengatakan, seminar tersebut bertujuan membangkitkan kembali nilai-nilai yang telah diwariskan oleh Pater Leo Yohanes Dehon sebagai pendiri. bagi untuk para pengikutnya maupun umat yang dilayani.
“Saya berharap, seminar ini menjadi suatu langkah lebih jauh bagi para anggota Dehonian untuk memiliki pengertian yang lebih tentang identitasnya (sebagai) Dehonian. Kita akan saling mendengar dan belajar tentang nilai-nilai atau identitas Dehonian,” kata imam asal Jerman ini seperti dilansir sesawi.net, Jumat 21 Juli 2017.
Selain itu, Pastor Alexander Sapto Dwihandoko SCJ, Provincial SCJ Provinsi Indonesia mengaku gembira atas kehadiran para konfrater yang berasal dari berbagai negara itu. Pastor Alexander berharap, mereka dapat menggunakan kesempatan ini sebaik-baiknya untuk berbagi pengalaman hidup sebagai SCJ.
“Dengan senang hati dan gembira, kami ucapkan selamat datang kepada Anda sekalian di Kota Yogyakarta, Indonesia ini,” kata Romo Sapto SCJ asal nJali tak jauh dari Sendang Sriningsih ini.
Sementara itu, Pater Julius Sunardi SCJ, Ketua Panitia Seminar Teologi SCJ Internasional, mengatakan bahwa kehadiran 50 SCJ dari 23 negara ini membuatnya sadar betapa semakin besarnya SCJ di dunia.
“Kini kita tersebar di banyak negara di dunia. Saya sangat bersyukur. Saya merasa sangat bangga dipercaya sebagai tuan rumah seminar internasional ini,” kata alumnusi Marquette University di Milwaukee, USA ini.
Ia berharap, melalui tema ini para peserta saling berbagi berkenaan dengan komunio sebagai sebuah komunitas SCJ.
“Dengan demikian, kita sebagai komgregasi itu semakin unggul. Daya dampak kita semakin meluas di tempat-tempat di mana kita melayani umat,” kata Romo Sunardi asal Lampung ini.
j-aR/Katoliknews.
Komentar