Katoliknews.com – Sekitar 3.000 orang muda Katolik (OMK) se-Asia akan hadir dalam acara Asian Youth Day (AYD) 2017, yang akan digelar di Yogyakarta pada 30 Juli-6 Agustus mendatang.
Mereka merupakan delegasi dari 20 negara yang sudah mengonfirmasi akan hadir serta dari 37 keuskupan se-Indonesia.
Acara itu mengambil tema “Joyful Asian Youth: Living the Gospel in Multicultural Asia!” atau ‘Sukacita lnjil di Tengah Masyarakat Asia Yang Majemuk’.”
Dalam konferensi pers di Jakarta, Rabu, 8 Maret 2017, Mgr. Ignatius Suharyo, Ketua Konferensi Waligereja Indonesia mengatakan, OMK yang menghadiri AYD datang datang untuk merayakan kegembiraan Injil.
“Injil itu bukan beban, warta gembira itu bukan beban, Kristus itu bukan beban”, ujar Mgr. Suharyo.
Ia pun berharap orang-orang muda Katolik terpanggil untuk mewujudkan keselamatan secara konkrit, mempengaruhi hidup lalu mendorong mereka melakukan transformas isosial.
“Bahasa Katoliknya, mereka diharapkan mampu menghadirkan kerajaan Allah di dunia.”
Sementara itu, Mgr. Pius Riana Prapdi, Ketua Komisi Kepemudaan KWI mengatakan, AYD hendak menekankan pentingnya merayakan perbedaan dalam masyarakat multikultural.
Dan, hal itu menurut dia sudah sesuai dengan visi dan misi Komisi Kepemudaan.
Karenanya, Komisi Kepemudaan ingin mengajak OMK di Asia untuk mengembangkan diri, menumbuhkan solidaritas dan kepekaan sosial terhadap tantangan-tantangan yang dihadapi bangsa di Asia, seperti kemiskinan, kerusakan lingkungan hidup, pelanggaran HAM, narkoba, intoleransi dan ketidakadilan.
“Dewasa ini perbedaan merupakan aset yang seharusnya dapat kita manfaatkan. Kemajemukan bangsa Asia justru menjadi modal utama Orang Muda Katolik untuk menghadapi tantangan-tantangan tersebut,” katanya.
Ia menjelaskan, lewat perjumpaan dengan sesame OMK, mereka diharapkan mereka dapat berbagi pengalaman, refleksi iman maupun wawasan, “sehingga memperkokoh komitmen keyakinan demi masa depan mereka yang lebih baik.”
Sementara itu, Romo Antonius Harianto, Sekretaris Eksekutif Komisi Kepemudaan menyatakan, selama acara nanti, akan banyak kaum lintas agama yang dilibatkan.
“Mereka akan diminta untuk menceritakan agama mereka masing-masing dalam rangka membangun kebersamaan,” katanya.
Katoliknews
Komentar