Katoliknews – “Mari kita membuka diri terhadap terang Yesus, dan jangan pernah teralihkan dari terang-Nya!” Demikian seruan Paus Fransiskus kepada umat beriman dalam audiensi saat Angelus, Minggu 25 Februari 2024, di Vatikan.
Melansir vaticanews, Paus merenungkan bacaan Injil hari itu yakni dari Injil Markus, yang menceritakan tentang peristiwa Transfigurasi.
Dalam kisah itu dikatakan, setelah mengumumkan kepada murid-murid tentang sengsara-Nya, Yesus membawa serta Petrus, Yakobus, dan Yohanes, naik ke sebuah gunung yang tinggi, dan di sana Ia secara berubah rupa kemuliaan-Nya, menunjukkan terang “yaitu Yesus”.
Dari “terang” ini, Bapa Suci menggarisbawahi, “para murid tidak boleh lagi mengalihkan pandangan mereka,” terutama pada saat-saat pencobaan, seperti pada saat-saat menjelang Sengsara.
Pesannya [kisah itu], Paus Fransiskus menekankan, adalah “Jangan pernah mengalihkan pandanganmu dari terang Yesus.”
Paus membandingkan tindakan ini dengan apa yang biasa dilakukan para petani di masa lalu ketika membajak sawah, yaitu memfokuskan pandangan mereka pada suatu titik tertentu di depan mereka, menjaga mata mereka tetap tertuju pada tujuan, menelusuri alur-alur yang lurus.
“Inilah panggilan kita sebagai umat Kristiani dalam perjalanan hidup,” katanya, “selalu memandang wajah Kristus yang berseri-seri di depan mata kita.”
Resolusi Prapaskah
Menyerukan semua orang untuk menyambut terang Tuhan, Paus berkata, “Dia adalah cinta dan kehidupan tanpa akhir,” yang menyertai, dalam situasi apa pun kehidupan kita.
Untuk membantu kita melakukan hal ini [menyambut terang Tuhan], Paus mendorong doa teratur, mendengarkan sabda, dan menerima sakramen.
Paus kemudian menawarkan “resolusi masa Prapaskah” kepada umat beriman, yaitu membuka pandangan mereka untuk menjadi “pencari terang”, pencari “terang Yesus, dalam doa dan dalam diri sesama.”
Apakah mata kita tertuju pada Kristus?
Paus Fransiskus kemudian mengajak umat beriman ikut bersamanya dalam mengajukan beberapa pertanyaan kunci kepada diri mereka sendiri.
“Dalam perjalananku, apakah mataku tetap tertuju pada Kristus yang menyertaiku? Dan untuk melakukan ini, apakah aku memberikan ruang untuk hening, berdoa, dan adorasi?”
Selain itu, Paus mengatakan kita harus memeriksa, “Apakah saya mencari setiap sinar kecil dari terang Yesus, yang tercermin dalam diri saya dan setiap saudara dan saudari yang saya temui? Dan apakah saya ingat untuk berterima kasih kepada Tuhan untuk hal ini?”
Paus Fransiskus mengakhiri renungannya dengan berdoa agar Maria, yang “bersinar dengan terang Allah,” dapat membantu kita “menjaga pandangan kita tetap tertuju pada Yesus, dan saling memandang dengan iman dan cinta.”
Komentar