Katoliknews.com – Uskup Keuskupan Malang, Mgr. Henricus Pidyarto Gunawan O.Carm menahbiskan 14 Frater menjadi diakon dan 2 diakon menjadi iama. Mereka berasal dari berbagai tarekat, antara lain CM, SMM, SVD, dan imam Diosesan.
Dihadiri ribuan umat, peristiwa penuh rahmat ini berlangsung di Gereja Katedral St. Perawan Maria Gunung Karmel, Malang, Kamis, 27 April 2023.
Keempat belas frater yang ditahbiskan jadi diakon adalah Frater Andreas Yoesi Prasetya Nada (Keuskupan Malang), Frater Barnabas Bang (Keuskupan Agung Samarinda), Frater Bonivasius Korain (Keuskupan Manokwari Sorong), Frater Stefanus Jimson Sigalingging SVD, Frater Firdaus Piga Leo MSF, dan Frater Yohanes Baptista Abi MSF.
Selanjutnya, Frater Albertus Bernando Agung Hamonangan Situmorang, O.Carm, Frater Ignasius Anang Setia Darmanto, O.Carm, Frater Agustinus Asman SMM, Frater Hyronimus Ario Dominggus SMM, Frater Dominikus Siong SMM, Frater Daniel Dagus SMM, dan Frater Antonius Alfredo Poa CMFrater Yusep Andrianto CM.
Sementara 2 orang diakon yang ditahbiskan menjadi imam, yakni Diakon Doroteus Bryan Agung Pamungkas (Imam Keuskupan Malang) dan Diakon Mathias Jebaru Adon SMM
Frater Agustinus Asman SMM mengatakan bahwa rahmat tahbisan yang ia terima telah membawa sukacita dan kebahagiaan untuk dirinya dan juga untuk seluruh Gereja Katolik.
“Perasaan sukacita bercampur haru, sebab Allah berkenan memanggil, memilih, menahbiskan saya hambanya yang hina dan berdosa ini,” kata Diakon Gusti kepada katoliknews.com via pesan singkat Whatsapp, Jumat, 28 April.
Bagi lulusan Seminari Labuan Bajo ini, rahmat tahbisan yang diterimanya merupakan “suatu tugas khusus untuk melayani Dia dan Gereja-Nya. Karena pada hakikatnya menjadi imam dan diakon adalah menjadi pelayan dan pekerja di kebun anggur Allah.”
Menjadi pekerja di kebun anggur Allah, kata Diakon Gusti, berarti siap untuk diutus dan memberikan seluruh diri untuk Gereja.
“Butuh ketaatan kepada pimpinan kongregasi dan uskup demi terciptanya pelayanan yang baik di seluruh Gereja,” ujarnya.
Sementara itu, Uskup Pidyarto dalam homilinya menegaskna pentingnya penghayatan ketaatan dalam panggilan menjadi diakon dan imam.
“Karena ini [kaul ketaatan] merupakan salah satu janji penting dalam perayaan tahbisan baik diakonat maupun presbiterat,” ujar Guru Besar bidang Kitab Suci itu.
“Ketaatan kepada uskup dan pemimpin kongregasi adalah juga ungkapan akan ketaatan kapada Allah,” terang uskup Malang itu lebih lanjut.
Baginya, “ketaatan juga menjadi salah satu kunci kekudusan dalam menghayati penggilan khusus ini.”
Yerri Lando
Komentar