Katoliknews.com – Kepolisian Republik Indonesia (POLRI) siap mengamankan perayaan Natal dan Tahun Baru 2023. Mereka menurunkan ratusan ribu personel untuk mengamankan puluhan ribu gereja dalam operasi lilin yang dimulai tanggal 23 Desember sampai 2 Januari 2023.
Kepala Divisi Humas Polri, Irjend. Pol. Dedi Prasetyo mengatakan, ada 40.702 gereja yang menjadi titik fokus pengamanan selama Natal tahun ini.
Selain gereja, ada 711 terminal, 653 pelabuhan, 206 bandara, 256 stasiun reat, 3.693 pasat dan pusat perbelanjaan, 3.709 objek wisata, serta 1.706 titik perayaan malam pergantian tahun.
Untuk mengamankan total 53.636 titik itu, POLRI menyiagakan 102 ribu personel, dibantu juga oleh personel TNI, Kementerian Kesehatan, Dinas Perhubungan, Jasa Marga, serta lembaga pemerintah dan non-pemerintahan terkait.
POLRI mendirikan 1.868 pos pengamanan (Pospam), 776 pos pelayanan (Posyan, dan 70 Pos terpadu.
“Pada prinsispnya, POLRI dan kementerian dan lembaga terkait sudah siap melaksanakan operasi lilin. Rapat terpadu antara kementerian sudah dilakukan,” kata Dedi di Mabes Polri, Senin, 19 desember 2022, seperti dikutip Antara.
POLRI, kata Dedi, tidak hanya mengamankan objek atau jalur yang sudah diiventaris, tetapi juga mencegah terjadinya kasus terorisme dalam apa pun bentuknya.
Saat ini, Detasemen Khusus 88 Anti Teror (Densus 88) POLRI telah melaksanakan langkah preventif strike di sejumlah wilayah.
“Densus 88 melaksanakan operasi preventif strike di Sumatera dan telah mengamankan 11 terduga,” ujar Dedi.
Dedi pun meminta masyarakat tetap tenang dan turut berpartisipasi dalam menjaga keamanan Natal dan Tahun Baru 2023 di seluruh Tanah Air.
“Kami juga mohon dukungan masyarakat bersama-sama mengantisipasi segala kemungkinan yang bisa terjadi dalam perayaan Natal dan Tahun Baru,” imbuhnya.
Terkait keamanan dari aspek Covid, POLRI meminta masyarakat untuk tetap menjaga protokol kesehatan.
Kapolri Listyo Sigit, ungkap Dedi, telah memerintahkan jajaran Kapolda dan Kapolres untuk melakukan assessment kesehatan dan pengamanan. Hal ini penting untuk mencegah keurumanan massa gelombang Covid dan menyebabkan masalah keamanan.
“Standar pengamanan sudah dilakukan oleh Pak Asop. Kapasitas ruangan yang digunakan berapa luasnya, kemudian jumlah maksimalnya berapa, harus ditentukan jalur escape-nya dan semuanya harus betul-betul dipersiapkan dengan matang. Setiap kegiatan pengamanan ini harus ada rencana pengamanan secara detail,” ujar Jenderal Bintang Dua itu.
Sementara itu, Menteri Agama (Menag), Yaqult Cholil Qoumes, memperingatkan kepada seluruh umat Kristiani di seluruh Tanah Air untuk tidak merayakan ibadah Natal tahun ini melebihi kapasitas gereja.
Hal ini karena masih diterapkan PPKM level I.
“Untuk tempat ibadah kami batasi 100 persen. Artinya tidak boleh ada tempat ibadah yang melaksanakan ibadah Natal nanti membuat tenda-tenda di luar untuk peribadatan,” kata Yaqult usai menggelar rapat koordinasi bersama kementerian dan lembaga terkait di Mabes Polri, Jakarta Selatan, 16 Desember 2022.
Rian Safio
Komentar