Katoliknews.com – Pendidikan yang hendak dperjuangkan di Indonesia mesti diarahkan pada proyek membangun peradaban kasih dan keadaban publik. Hal itu mungkin dengan menjalankan pendidikan sesuai nilai-nilai dasar pada Pembukaan UUD 1945 dan Pancasila. Karena itu, peta jalan pendidikan yang jelas mutlak perlu.
Hal ini mengemuka dalam pemaparan Romo Vinsensius Darmin Mbula OFM di webinar Ngobrol Pintar Seputar Kebijakan Edukasi’ bertajuk “Kaleidoskop Pendidikan Indonesia 2022, Minggu, 18 Desember 2022.
Ketua Majelis nasional Pendidikan Katolik (MNPK) itu mengatakan, sesuai manat UUD 1995 dan Pancasila, pendidikan dimaksudkan membawa orang terdidik, punya akal sehat, dan bisa berpikir untuk masa depan yang lebih baik.
Karena itulah, lanjut imam Fransiskan itu, “penting untuk terus berefleksi apakah pendidikan sejati sudah dijalankan bangsa ini, guna menghasilkan orang-orang yang bisa melindungi satu sama lain, menyejahterakan, mencerdaskan kehidupan bangsa, dan turut serta menciptakan ketertiban dunia.”
Romo Darmin menilai, pendidikan di Indonesia saat ini terkesan sekadar melayani kebutuhan pasar tenaga kerja, bukan membentuk seorang manusia yang mau terlibat dalam mewujudkan peradaban kasih—peradaban yang saling melayani, hidup berdamai, dan berkeadilan.
“Apalagi menjadi proyek peradaban dan keadaban publik untuk menghasilkan manusia yang bebas, mencintai perdamaian, dan menjunjung tinggi keadilan sosial,” kata Romo Darmin yang juga tergabung dalam Asosiasi Penyelenggara Pendidikan Indonesia, seperti dikutip Kompas.
Masyarakat Indonesia saat ini, lanjut Darmin, masih jauh dari apa yang disebut dengan peradaban kasih, yakni masih belum mampu saling menghormati terhadap keyakinan/religiositas dan hak asasi manusia; belum berwawasan kebangsaan, persatuan, dan demokrasi; serta belum bisa menegakkan dan menjunjung keadilan sosial.
Hal ini, kata dia, terlihat dengan adanya intoleransi di sekolah-sekolah negeri yang seharusnya “menjadi oasis tempat teduh semua warga negara yang multikultural, yang semestinya saling menghargai satu sama lain.”
“Belum lagi marak pula kekerasan seksual di dunia pendidikan yang melukai harkat dan martabat manusia,” tambahnya.
Karena itu, Darmin mendorong adanya peta jalan pendidikan di Indonesia, yang menuntun arah pendidikan di Tanah Air pada peradaban kasih, seperti yang dicita-citakan UUD 1945 dan Pancasila.
“Agar jelas arah pendidikan ini, pendidikan direncanakan dengan adanya peta jalan pendidikan untuk membuat manusia Indonesia yang bebas berekspresi, mengalami perdamaian/harmoni dan pendidikan membuat semua warga negara merasakan keadilan sosial,” ujarnya.
Ian Saf
Komentar