Katoliknews.com – Duta Besar Republik Indonesia untuk Takhta Suci Vatikan, Laurentius Amrih Jinangkung, meminta para wartawan mendorong persatuan dalam mengatasi pandemi Covid-19.
Menurutnya, wartawan harus menjadi penggerak bagi semua pihak untuk mencurahkan perhatian, tenaga, dan pikiran untuk mengatasi pandemi yang telah menghancurkan seluruh sendi kehidupan.
“Perpecahan hanya akan semakin memperlemah sehingga semakin sulit kita menghadapi bahaya dan serangan pandemi,” katanya dari Roma, dalam sambutan pada acara “Buka Tahun Bersama” Paguyuban Wartawan Katolik Indonesia (PWKI), Sabtu (23/1/2021).
Acara yang bertajuk “Mempererat Ikatan NKRI di Tengah Pandemi” ini dilakukan secara virtual dan diikuti sekitar 250 anggota PWKI dari Sabang sampai Merauke.
“Saya menyambut baik tema acara kali ini, sangat tepat karena memang sangat diperlukan persatuan dan kesatuan di tengah cobaan yang berat kali ini. Perpecahan hanya akan semakin memperlemah kita dari dalam, sehingga semakin sulit menghadapi bahaya dan serangan pandemi dari luar,” ujar Amrih.
Menurutnya, memupuk persatuan dan mempererat ikatan akan semakin memperkuat kita menghadapi cobaan apa pun, termasuk pandemi Covid-19.
“Wartawan, dalam hal ini adalah profesi istimewa yang memiliki peran dan kontribusi yang justru penting untuk mempererat NKRI di tengah pandemi ini,” katanya.
Amrih mengharapkan para wartawan, dalam tulisan-tulisan dan narasinya, dapat menyebarkan energi positif.
“Berita yang ditulis secara profesional dan bertanggung jawab akan memberikan kesejukan di tengah masyarakat,” katanya.
Menurut Amrih, penanganan Covid-19 di Indonesia, isu vaksin, dan lain-lain, memberikan gambaran betapa perlunya menyebarkan energi positif ke tengah-tengah masyarakat.
Memang, katanya, banyak fakta yang membuat sedih terkait Covid-19, misalnya jumlah penderita dan korban yang meninggal. Tetapi banyak pula fakta-fakta positif, bahkan sangat positif yang terjadi.
“Namun demikian, kalau kita baca terutama di media sosial, kita bisa lihat betapa mudah dan cepatnya orang-orang membuat judgement negatif. Dan hal negatif ini yang lebih banyak berseliweran, membuat gaduh, masyarakat bingung, dan cepat menguras energi kita semua,” ungkapnya.
Amrih mengatakan, jargon para wartawan, biasanya “bad news is good news”. Jargon tersebut, kata dia, “menantang nurani dan profesionalisme para wartawan untuk men-define, menilai how bad is bad, how good is good. Sesuatu itu apakah bad atau good, biasanya relatif.”
Menurutnya, perlu pembanding untuk menentukan sesuatu itu baik atau tidak. Perlu parameter jelas dan objektif.
“Terlepas apakah baik atau buruk, selama masih berita faktual lebih bisa dipertanggungjawabkan. Tetapi kalau sudah judgement, ceritanya akan menjadi lain. Dan ini yang lebih sering kita lihat berseliweran di media sosial, misalnya dalam kasus vaksin,” ucapnya.
Terkait vaksin Covid-19, Dubes menyampaikan beberapa hal. Pertama, Majelis Ulama Indonesia (MUI) sudah menyatakan bahwa vaksin Covid-19 produksi Sinovac “halal dan suci”.
Kedua, Vatikan juga sudah menyatakan bahwa vaksin Covid-19 morally acceptable, dapat diterima secara moral.
Ketiga, banyak tokoh dunia dan nasional, termasuk para pemimpin pemerintahan, seperti Presiden Jokowi, Presiden Joe Biden, tokoh agama seperti Paus Fransiskus, Paus Emeritus Benediktus, dan lain-lain, sudah memberi contoh dengan melakukan vaksinasi.
Menurut Amrih, banyak pihak termasuk Gereja juga menegaskan bahwa vaksinasi merupakan bentuk tanggung jawab. “Mengikuti vaksinasi berarti melindungi keselamatan keluarga dan sesama di sekitar kita,” tuturnya.
Di akhir sambutannya, Dubes Amrih Jinangkung mengimbau kepada semua pihak untuk menyikapi secara dewasa dan bertanggung jawab terhadap berbagai upaya yang sedang dilakukan pemerintah, tidak saja di Indonesia, tetapi juga di seluruh dunia.
“Akan lebih baik apabila setiap diri kita menjadi bagian dari upaya mencari solusi, bukan sebaliknya,” pungkasnya.
Adapun acara “Buka Tahun Baru Bersama” sudah menjadi tradisi tahunan PWKI. Tahun ini digelar untuk kali ke-16, diawali dengan Misa Syukur yang dipimpin RP Markus Solo Kewuta SVD didampingi RP Agustinus Purnomo MSF (Superior General Kongregasi MSF), dan RP Paulus Laurentius Pitoy MSC (Assistant Superior General Kongregasi MSC).
Seperti tahun-tahun sebelumnya, pada kesempatan tersebut, PWKI juga memberikan anugerah “TERIMA KASIHKU KEPADAMU”. Adapun yang menerima penerima anugerah tersebut, yakni Ketua KPK, Komjen Pol Firli Bahuri; Kepala Satgas Penanganan Covid-19, Letjen TNI Doni Monardo; Gubernur Jawa Tengah, Ganjar Pranowo; dan wanita inspiratif, Anne Avantie, yang berprofesi sebagai perancang busana.
Siaran pers PWKI/Anand Putra
Komentar