Katoliknews.com – Seorang imam muda di Italia menjadi viral setelah video-video pendeknya di YouTube mendapat perhatian luas.
Ia juga menjadi perbincangan kaum muda di negara mayoritas katolik itu.
Pastor Alberto Ravagnani, seorang imam Keuskupan Agung Milan, mulai membuat akun YouTube ketika pandemi COVID-19 memaksa negara itu menerapkan penguncian atau lockdown. Milan, salah satu kota yang paling terdampak pandemi, langsung menutup gereja-gereja dari semua kegiatan publik.
Ketika ruang interaksi langsung dengan umat mulai terbatas karena pandemi, Pastor Ravagnani melihat YouTube sebagai tempat kerasulan baru untuk bisa mendekati kaum muda di mana ia bisa berbagi inspirasi dan penghiburan.
Merekam video-video pendek tentang katekese dan spiritualitas, Pastor Ravagnani, yang berusia 26 tahun dan baru ditahbiskan dua tahun yang lalu mendadak viral. Akun YouTube-nya yang dibuat pada 15 Maret lalu kini memiliki lebih dari 77.000 pengikut dan videonya telah ditonton ratusan ribu kali.
Ravagnani, pastor rekan di Paroki St Michael di Busto Arsizio mengatakan dalam sebuah wawancara dengan media lokal bahwa kerasulan terbarunya diinspirasi oleh salah satu inspiratornya, Santo Yohannes Don Bosco.
Sama seperti Pastor Ravagnani, Santo Yohannes Don Bosco memiliki perhatian yang besar terhadap kaum muda, merancang berbagai kegiatan dan pertunjukan untuk menarik minat mereka.
Pastor Ravagnani melihat kanal YouTube-nya sebagai media yang tepat untuk menjalankan pastoral kaum muda.
Ketenaran baru imam muda itu telah menjadi perhatian di seluruh Italia, di mana ia diberitakan di banyak media.
Berbicara dengan salah satu koran di Italia, Pastor Ravagnani mengatakan bahwa karyanya adalah tentang menanggapi kebutuhan kontemporer.
“Kekudusan bukanlah suatu yang abstrak: ia diwujudkan dalam ruang dan waktu dan kita semua dipanggil untuk itu, di sini dan saat ini.”
Meskipun tak menampik bahaya terkait dengan internet, dia menekankan bahwa para imam dan katekis perlu menjangkau orang-orang, khususnya kaum muda, di tempat mereka berada.
Dalam pandangannya, kunci untuk menginjili kembali kaum muda saat ini adalah kejelasan, kemudahan didekati, dan kekhasan.
Jika itu dilupakan, lanjut Pastor Ravagnani, “kita mengambil risiko bahwa kaum muda tidak akan mendengarkan kitai: bukan karena mereka tidak mau, tetapi karena kita tidak berbicara dengan mereka atau karena kita hanya memberi tahu mereka apa yang orang lain lakukan.”
Aleksander AN
Komentar