Katoliknews.com – Uskup Maumere, Mgr Mgr. Ewaldus Martinus Sedu, Pr mengajak umat Katolik untuk bersikap arif menyikapi isu keberadaan kelompok Hizbut Tahrir Indonesia (HTI) di wilayah Kabupaten Sikka, yang juga masuk wilayah kegembalaannya.
“Sebagai umat Katolik, kita harus membangun kondisi hidup bersama dengan saling menghargai dan menghormati satu sama lain,” katanya, seperti dilansir Pos Kupang.
“Kita umat Katolik jangan sampai terpancing dan terprovokasi untuk saling menyalahkan, bahkan saling mencurigai satu sama lain,” tambahnya.
Pernyataan Uskup Ewaldus disampaikan saat bertemu dengan sejumlah ormas pemuda di Sikka pada Rabu, 15 Juli 2020, seperti Pemuda Katolik, Pemuda Pancasila, Pemuda Muhammadiyah, GP Ansor dan KNPI.
Daripada memicu masalah baru, kata dia, umat yang tidak tahu persis tentang persoalan ini, sebaiknya jangan asal memberi komentar, terutama di media sosial.
“Bagusnya kita melihat dalam diri kita sendiri, dalam komunitas kita, sejauh mana kita berkontribusi terhadap kebaikan hidup bersama di Kabupaten Sikka ini,” katanya.
Ia menjelaskan, soal mencari tahu keberadaan kelompok yang sudah dilarang pemerintah itu menjadi ranah pihak kepolisian.
Apresiasi terhadap Pemuda
Uskup yang juga Ketua Komisi Pendidikan Konferensi Waligereja Indonesia ini mengapresiasi komitmen organisasi pemuda di Sikka untuk melawan paham radikal dan yang bertentangan dengan Pancasila.
Karena itu, ia mengaku gembira menyambut kehadiran mereka.
Apalagi, jelas dia, mereka juga telah berkomitmenuntuk membangun Kabupaten Sikka.
“Mereka bisa menganalisis persoalan yang ada dan kemudian mencari jalan keluar, sehingga mereka juga punya komitmen bersama untuk melawan paham-paham yang ingin memecah belah antar satu sama lain,” katanya.
“Saya memberikan apresiasi terhadap mereka,” kata Mgr. Ewaldus, sambil menambahkakan, ia bersyukur mendapat kesempatan untuk mendengar pemikiran mereka.
Aria Kiet
Komentar