Katoliknews.com – Pria yang melempar patung Pachamama ke Sungai Tiber telah mengungkapkan identitasnya dan menjelaskan alasan mengapa dia mencuri patung itu dari sebuah gereja di Roma selama Sinode Amazon.
Pachamama adalah figur yang melambangkan kesuburan wanita, mewakili Ibu Pertiwi, yang dihormati oleh orang-orang di Andes dan Amazon.
Alexander Tschugguel, 26, dari Wina, Austria, mengaku sebagai “orang yang melemparkan berhala Pachamama ke Sungai Tiber,” sebagaimana dikatakannya dalam sebuah video yang diposting di Youtube.
Dalam video itu Tshcugguel mengaku berada di Roma selama sinode dan bahwa “patung-patung itu tidak termasuk bagian dari Gereja Katolik,” dan menyebut mereka yang menempatkannya di Gereja Santa Maria di Traspontina dekat Vatikan melawan perintah pertama Sepuluh Perintah Allah.
Dia pindah agama dari Lutheran hampir satu dekade lalu dan baru-baru ini mendirikan Institut St. Boniface, sebuah organisasi untuk umat Katolik konservatif.
Sejumlah sumber mengatakan kepada La Croix International bahwa Tschugguel “adalah seorang aktivis anti-aborsi di Austria dan seorang yang cukup fanatik,” yang sangat dekat dengan seorang pejabat Partai Kebebasan, populis sayap kanan dan partai politik nasional-konservatif yang kontroversial karena menyangkal Holocaust.
Patung-patung itu sejak awal sinode banyak membangkitkan kontroversi di antara umat Katolik tradisional dan konservatif, yang melihatnya sebagai simbol penyembahan berhala.
Kardinal Christoph Schönborn dari Wina menggambarkan pencurian patung-patung itu sebagai “skandal” dan “keterlaluan.”
Kardinal Schönborn mengatakan patung itu adalah wujud penghargaan masyarakat adat untuk kesucian kehidupan dan sesuai dengan ajaran Gereja Katolik.
“Siapapun yang ‘mendukung kehidupan’ harus mengakui simbol yang jelas-jelas mendukung kehidupan,” katanya.
Bahkan jika seseorang tersinggung oleh patung wanita hamil telanjang itu, seharusnya tidak melemparkannya ke Tiber, katanya.
Kardinal mengutip pernyataan orang suci yang dikanonisasi baru-baru ini, John Henry Newman, yang mengatakan bahwa ada unsur-unsur dalam semua agama yang dapat dimurnikan, diterima dan dikristenkan.
Sebelumnya, Paus Fransiskus, mengatakan saat berbicara dalam salat satu kesempatan sesi sinode, “Saya meminta maaf kepada orang-orang yang tersinggung oleh tindakan ini” dan bahwa “patung-patung Pachamama yang diambil dari Gereja Transpontina – ada di sana tanpa niat penyembahan berhala.”
BACA: ‘Pachamama’ yang Dibuang dan Permintaan Maaf Paus
Patung-patung itu ditemukan dan diamankan oleh militer Italia dari Sungai Tiber.
Simak video pengakuan Tschugguel berikut:
Komentar