Katoliknews.com – Umat Muslim ikut berpartisipasi dalam kemeriahaan Pesta Paduan Suara Gerejani (Pesparani) di Kota Kupang, yang resmi dibuka pada Selasa, 5 November 2019.
Majelis Ta’lim Nurul Ihwan dari Kecamatan Alak hadir dalam pembukaan acara tersebut yang digelar di Gereja St Maria Asumpta Kupang.
Mereka mempersembahkan musik Qasidah di hadapan ribuan umat dan undangan. Usai tampil, mereka disambut dengan tepuk tangan meriah, demikian laporan Times Indonesia.
Yehezkiel Loudoe, Ketua DPRD Kota Kupang mengatakan, tampilnya umat Muslim dalam acara itu menunjukkan kerukunan antarumat beragama yang tinggi di Kota Kupang, juga merupakan bentuk penghargaan terhadap umat Katolik.
Ia menambahkan, jika nilai-nilai toleransi dan kerukunan antarumat tetap dijaga maka tidak akan terjadi konflik.
BACA JUGA: Tokoh Muslim Jadi Ketua Pesparani di Lembata, NTT
Kota Kupang, tambahnya, harus menjadi contoh dalam menjaga kerukunan antarumat.
Ia menyatakan mendukung penuh setiap kegiatan yang bertujuan untuk membangun kerukunan antarumat beragama, seperti halnya Pesparani.
“Kami dukung penuh semua kegiatan itu,” tegasnya.
Mengangkat tema “Katong Semua Basodara,” Persparani perdana di Kota Kupang ini berlangsung hingga Jumat, 8 November.
Theodora Ewalde Taek, ketua panitia mengatakan, peserta yang terlibat adalah 1.459 orang dari 9 paroki.
Dalam acara pembuka, tidak hanya orang tua, anak-anak juga hadir dan memakai pakaian adat dari daerah masing-masing.
Sejumlah tokoh pemerintah dan Gereja juga hadir, termasuk Wakil Wali Kota Kupang, Hermanus Man – yang memukul gong tanda dimulainya rangkaian kegiatan, unsur forum komunikasi pimpinan daerah, serta Vikaris Jenderal Keuskupan Agung Kupang, Romo Gerardus Duka Pr, para pastor dan suster se-Kota Kupang.
Ada emapt jenis lomba dalam kegiatan akbar tiga tahunan itu, yakni Paduan Suara , Mazmur, Bertutur Kitab Suci dan Cerdas Cermat Rohani.
Setiap lomba dibagi lagi ke dalam sejumlah kategori, untuk anak-anak, remaja dan dewasa.
Komentar