Katoliknews.com – Seorang imam muda Fransiskan berupaya memanfaatkan media sosial untuk menjelaskan pesan-pesan Injil, lewat video-video singkat yang selalu ditonton dan dibagikan ribuan orang.
Pastor Luis Antonio Salazar OFMCap dari Venezuela menjalankan tugasnya sebagai imam dengan memberi pendidikan agama, tidak hanya lewat Misa, tetapi juga lewat instagram, di mana ia membimbing iman 119.000 pengikutnya.
Dikutip dari Aleteia.org, dalam serial videonya, yang disebut Vivir el Evangelio atau Living the Gospel, Pastor Salazar fokus pada isu-isu global yang penting saat ini dan mengaitkannya dengan Injil.
Khotbahnya mencakup topik-topik seperti Sepuluh Perintah Allah, migran, aborsi, dan banyak lagi. Video-videonya itu, biasanya dengan durasi sekitar satu menit, telah menjadi sangat populer berkat semangat mudanya dan karismanya yang kuat.
Menyebut dirinya sebagai seorang “Influencer Katolik,” Pastor Salazar, 34, mengalami penambahkan jumlah pengikut instagramnya dari 5.000 pada tahun lalu menjadi hampir 120.000 saat ini.
Lihat postingan ini di Instagram
Dalam sebuah wawancara dengan Manuel Rueda, dari Catholic News Service, ia mengatakan: “Motif di balik ini adalah untuk membantu orang-orang memahami Injil. Saya ingin mengambil kisah-kisah yang terjadi pada 2.000 tahun yang lalu dengan orang-orang Farisi, ahli-ahli Taurat dan orang-orang lainnya dalam Alkitab dan menunjukkan kepada orang-orang zaman ini apa yang kita bisa pelajari untuk menjadi orang Kristen yang baik. ”
Di Venezuela, publik meresponsnya dengan baik. Namun, bukan hanya di negara itu. Karya pelayanan digitalnya juga menjangkau negara-negara berbahasa Spanyol lainnya, yang membuat jumlah penonton video-videonya terus bertambah.
Pastor Salazar mencatat bahwa beberapa orang yang menonton videonya begitu tersentuh sehingga mereka menghubunginya dan mengisahkan masalah-masalah yang sangat pribadi serta meminta doa atau nasihatnya.
Fransiskan itu berupaya membantu mereka semua, baik dengan menjadi katekis untuk mengajarkan Kitab Suci, atau menghibur mereka yang berjuang melawan depresi.
Sifatnya yang tidak mementingkan diri tidak berhenti di mimbar internetnya, karena ia dikenal ikut dalam barisan para pengunjuk rasa ketika mereka berdemonstrasi menentang pemerintah Venezuela.
Rueda mencatat bahwa Pastor Salazar mudah terlihat di tengah massa dengan jubah Fransiskan berwarna cokelatnya; dia sering peduli pada para demonstran yang menjadi sasaran tembakan gas air mata.
Antara kesetiannya memberi pengajaran via internet dan berada di tengah massa, orang mungkin berasumsi bahwa Pastor Salazar tidak akan punya waktu untuk hal lain.
Namun, nyatanya ia juga menyediakan waktu untuk mengurus dapur umum yang menyajikan makanan hingga untuk 800 orang per hari.
Karya baik Pastor Salazar mungkin akan segera bisa dinikmati oleh para penonton di belahan benua lain.
Imam muda itu sedang dalam diskusi dengan setidaknya lima stasiun televisi dari Amerika Serikat dan Brasil, yang ingin mengambil serial video Living the Gospel-nya.
Jika ini terealisasi, maka pesan-pesan Injilnya akan diterjemahkan ke bahasa Inggris dan Portugis dan disiarkan ke audiens yang lebih besar.
Komentar