Katoliknews.com – Nahas menimpa Frater Marianus Benediktus Welang MSC, mahasiswa tingkat satu di Seminari Tinggi Pineleng, Manado, pada Selasa, 11 April 2023. Ia terseret ombak yang menyebabkan nyawanya tidak tertolong saat bermain di Pantai Wanua Tulap, Desa Tulap, Kombi Kecamatan Kombi, Kabupaten Minahasa untuk pembubaran panitia Paskah.
“Pada hari ini, keluarga besar Tarekat Misionaris Hati Kudus, dan Sekolah Tinggi Filsafat Seminari Pineleng berdukacita atas kepergian salah satu frater: Fr. Marianus Benedictus Weleng, MSC. Ia dinyatakan hilang pada tanggal 11 April 2023, dan ditemukan pada tanggal 12 April 2023,’ demikian ditulis di lama facebook @Seminarianum Xaverianum Kakaskases, Kamis, 14 April 2023.
Melansir detikmanado.com, Frater Mario dan rekannya Frater tingkat satu dan dua yang berjumlah 25 orang, berangkat meninggalkan Biara MSC menggunakan bus menuju lokasi pantai.
Kemudian, setibanya rombongan di lokasi melaksanakan ibadah singkat lalu dilanjutkan makan siang.
Selepas makan siang, ia bersama Frater Liano Karundeng dan Frater Frans Deda berjalan ke arah Timur, yakni ke Pantai Kawis Lalumpe, tak jauh dari Pantai Tulap untuk mencari kerang laut.
Ketika tiba di Pantai Kawis, saat sedang mencari kerang laut, korban dan dua rekannya langsung berpisah satu sama lain dan membelakangi korban dengan jarak sekitar 20 meter dari bibir pantai.
Saat sedang mencari kerang laut, rupanya korban tidak menyadari munculnya ombak yang tinggi dan menyeretnya.
“Saat itu tiba-tiba saya mendengar suara korban berteriak, Ahhh…. sontak saya dan Frans Deda menengok kebelakang dan sempat melihat kepala hingga bagian dada korban di dalam air kemudian korban menghilang,” ujar Lino Karundeng
Frater Mario dinyatakan hilang pada Selasa (11/4/2023) pukul 13.00 WITA dan dilaporkan ke Basarnas Manado pada pukul 18.00 WITA.
“Menerima laporan itu, tim langsung ke lokasi kejadian untuk melaksanakan pencarian korban,” ungkap Humas Basarnas Manado Feri Ariyanto, Rabu (12/4/2023).
Tim tiba di lokasi sudah malam sehingga hanya bisa memantau dari pinggir pantai apabila korban terbawa arus ke pinggiran pantai.
Tim SAR Gabungan seperti, Basarnas, TNI, Polisi, masyarakat dan teman-teman korban ikut serta melakukan pencarian pada Rabu (12/4/2023).
Tim menggunakan alat aQua Aye dan penyisiran di pinggiran pantai agar korban cepat ditemukan.
“Selama pencarian korban menggunakan alat aQua eye banyak tanda yang terdeteksi dikarenakan banyaknya tim yang terlibat,” ujarnya.
Pada pukul 11.40 WITA hari itu, korban akhirnya ditemukan sejauh 1 km dari pinggir pantai dalam keadaan mengambang di tengah laut dan sudah meninggal dunia.
“Korban dievakuasi dan langsung dibawa ke RS Samratulangi Tondano untuk penanganan lebih lanjut,” ujarnya.
Dari Rumah sakit itu, korban kemudian disemayamkan di Biara Hati Kudus Yesus, Skolastikat MSC. Jenazahnya dimakamkan pada Kamis, 13 April 2023 di kompleks pekuburan Seminari Kakaskasen, Pineleng.
Frater Mario meninggal dalam usia 22 tahun. Berita tentang wafatnya Frater Mario juga telah disampaikan kepada pihak orang tua dan seluruh keluarga di Dobo, Kepulauan Aru, Maluku oleh Pater Tino Ulahayanan MSC selaku pastor parokinya.
Saat ini, adik Frater Mario juga sedang menjalani pembinaan di Seminari Menengah Sto. Yudas Tadeus Langgur, duduk di kelas X.
Komentar