Katoliknews.com – Paus Fransiskus mengakui bahwa dia menyiapkan surat pengunduran dirinya pada tahun 2013, tak lama setelah terpilih sebagai paus. Hal itu terjadi jika masalah kesehatannya menghalangi dia dalam menjalankan tugas.
Pengunduran diri itu merupakan rencana darurat. Fransiskus menggantikan pendahulunya, Benediktus XVI yang mengundurkan diri karena usia lanjut. Benediktus XVI adalah paus pertama yang mengundurkan diri sejak Gregorius XII pada tahun 1415. Sebagian besar paus tetap menjabat sampai mereka wafat.
Paus Fransiskus memiliki masalah dengan lututnya dan pada tahun 2021 lalu ia membutuhkan operasi usus. Meski demikian, ia tetap menjalankan tugas kepausannya.
Surat Pengunduran Diri Paus
Paus Fransiskus menyebutkan rencana darurat itu saat wawancara dengan surat kabar Spanyol ABC. Paus ditanyai apa yang akan terjadi jika dia tidak berdaya karena masalah kesehatan, dan dia menjawab bahwa dia telah menandatangani surat pengundurannya.
“Saya menandatanganinya dan berkata: ‘Jika saya menjadi cacat karena alasan medis atau apa pun, inilah pengunduran diri saya. Ini dia,’” katanya kepada tabloid Spanyol.
Paus menambahkan, surat itu diberikan kepada Kardinal Tarcisio Bertone, yang saat itu menjabat sebagai Sekretaris Negara Vatikan.
“Pada praktiknya sudah ada aturannya,” ujarnya.
“Saya tidak tahu kepada siapa Kardinal Bertone memberikannya, tetapi saya memberikannya ketika dia menjadi Menteri Luar Negeri,” tambah Paus, meskipun dia berharap Bertone meneruskan catatan itu kepada Menteri Luar Negeri yang baru, Pietro Parolin.
Fransiskus ingat bahwa salah satu pendahulunya, Paulus VI, yang memegang tongkat Kepausan dari tahun 1963 sampai 1978, juga menyiapkan surat pengunduran diri sebagai rencana darurat jika kesehatannya memburuk. Akhirnya, Paulus VI meninggal saat menjabat.
Sepanjang sejarah Kepausan—secara tradisional—Uskup Roma [Paus] tidak mengenal kata pensiun. Mereka menjabat sampai mereka wafat. Hanya enam paus yang mengundurkan diri dalam sejarah Gereja Katolik.
Tentang Kesehatan Paus Fransiskus
Jorge Mario Bergoglio terpilih menjadi paus pada usia 76 tahun, pada 13 Maret 2013. Ia mengambil nama Fransiskus [Santo Fransiskus dari Assisi] sebagai nama Pontifikatnya. Dia sekarang berusia 86 tahun.
Mantan Uskup Agung Buenos Aires, Argentina, ini memiliki beberapa masalah kesehatan sejak menjabat di Roma. Awal tahun ini dia terpaksa membatalkan kunjungan ke Afrika karena perawatan medis yang dia terima untuk lututnya.
Pada bulan Juni, seorang juru bicara Vatikan mengumumkan bahwa rencana kunjungan Paus ke Republik Demokratik Kongo dan Sudan Selatan harus dibatalkan “atas permintaan dokternya agar tidak membahayakan hasil terapi yang dia jalani untuk lututnya.”
Pada tahun 2021, Paus Fransiskus dioperasi untuk mengangkat bagian kiri usus besarnya. Dokter mengatakan bahwa ususnya menyempit, menyebabkan gejala nyeri, yang mengharuskan pengangkatan sebagian usus besarnya.
Menjalani Tugas seperti Biasa
Terlepas dari sejumlah masalah kesehatan, Paus tetap sibuk dengan tugas kepausannya. Selama wawancara dengan ABC, dia menyebutkan sejumlah tugas tersebut, termasuk upaya diplomatik Vatikan.
Ketika ditanya mengapa Vatikan berhati-hati dalam berbicara menentang rezim totaliter, Paus Fransiskus menjawab, “Takhta Suci selalu berusaha melindungi orang-orang… melalui dialog dan diplomasi. Takhta Suci tidak pernah sendirian… Takhta Suci selalu berusaha untuk menjaga hubungan diplomatik dan menyelamatkan apa yang bisa diselamatkan dengan kesabaran dan dialog.”
Dia juga mengomentari Perang Ukraina, dengan mengatakan, “Apa yang terjadi di Ukraina sangat menakutkan. Ada kekejaman yang luar biasa. Ini sangat serius. Dan inilah yang saya kutuk terus-menerus.”
RianSafio
Sumber: greekreporter.com
Komentar