Katoliknews.com – Paus Fransiskus merasa bahagia tim nasional sepak bola Italia meraih trofi juara Euro 2020.
Pernyataan tersebut disampaikan Vatikan di tengah masa pemulihan Sri Paus setelah menjalani operasi usus besar.
Paus Fransiskus yang lahir di Argentina dari orangtua keturunan Italia, dilaporkan merayakan kemenangan Gli Azzurri dari Rumah Sakit Agostino Gemelli di Roma.
Skuad besutan Roberto Mancini merengkuh trofi Euro kedua sejak 1968 setelah mengalahkan Inggris 3-2 lewat adu penalti di Stadion Wembley London, Minggu malam, 11 Juli.
Dalam keterangan Vatikan yang dilansir Daily Mail, Senin 12 Juli 2021, Paus Fransiskus mengaku gembira dengan kemenangan itu.
Pada Minggu 11 Juli, paus muncul ke hadapan umat lalu menyapa mereka dari balkon rumah sakit. Ia berdiri selama 10 menit dan menyapa umat Katolik, seraya mengucapkan terima kasih bagi mereka yang mendoakannya.
“Saya ucapkan terima kasih kepada semuanya. Saya merasakan betul kedekatan dan dukungan yang kalian berikan,” kata dia.
Dia menjabarkan momennya dirawat sebagai kesempatan untuk memahami pentingnya jika sistem kesehatan tidak kolaps.
“Jangan sampai kita kehilangan sektor yang berharga ini,” katanya.
Di sela-sela memanjatkan Doa Malaikat Tuhan, paus juga menyoroti sejumlah insiden dunia, seperti pembunuhan Presiden Haiti Jovenel Moise.
Ia pun menyerukan pentingnya lingkungan, isu utama yang dia perjuangkan sejak menjabat pada 2013.
Dia menyerukan agar publik “menjaga kesehatan laut dengan tidak mencemarinya menggunakan plastik”.
Vatikan menyatakan, Paus Fransiskus sukses menjalani operasi untuk menyembuhkan masalah usus yang dideritanya.
Sejak menjabat pada tahun 2013, baru kali pertama Paus Fransiskus menjalani perawatan di rumah sakit.
Sebelum dirawat, pada Minggu 4 Juli, ia menyapa ribuan umat yang menyambutnya di Lapangan Santo Petrus.
Paus kemudian dibawa ke Rumah Sakit Universitas Gemelli karena mengalami stenosis divertikular simtomatik pada usus besar. Divertikular adalaha kondisi yang melibatkan tonjolan di dinding usus besar, yang menyebabkan penyempitan. Dilansir BBC, Senin 5 Julim gejalanya termasuk kembung, sakit perut berulang kali, dan kebiasaan buang air besar berubah.
Lahir pada tahun 1936 di Buenos Aires, Paus Fransiskus kehilangan paru-paru kanannya saat berusia 21 tahun.
Dia juga menderita masalah pinggul dan linu, yang menyebabkan rasa sakit menjalar dari punggung bawah ke kaki.
Pada tahun 2014, ia terpaksa membatalkan sejumlah agenda karena mengalami masalah di perutnya.
Sidis/Katoliknews
Komentar