Katoliknews.com – Gereja Keuskupan Ruteng dan Pemerintah Daerah Manggarai Timur, NTT, membahas untuk menjadikan Kabupaten Manggarai Timur sebagai ‘kabupaten sorgum, pada Rabu 10 Maret 2021. Turut serta dalam pembahasan itu adalah perwakilan Yayasan Ayo Indonesia dan Yayasan KEHATI Jakarta.
Rencananya, Keuskupan Ruteng bersama Yayasan Ayo Indonesia dan Yayasan KEHATI Jakarta menggandeng Pemerintah Manggarai Timur untuk membudidaya sorgum di lahan seluas 46 ribu hektar yang tersebar di enam desa di wilayah pelayanan Paroki Bea Muring.
Adapun Paroki Bea Muring adalah bagian dari wilayah reksa pastoral Keuskupan Ruteng dan secara administratif kepemerintahan masuk dalam wilayah Kabupaten Manggarai Timur, persisnya di Kecamatan Lamba Leda.
“Kita ingin agar Manggarai Timur jadi kabupaten sorgum,” kata Romo Marsel Hasan Pr, perwakilan Tim Keuskupan Ruteng.
Romo Marsel mengatakan, sesuai hasil uji coba penanaman sorgum di Paroki Bea Muring, tempat ia pernah bertugas, hasilnya sangat baik.
Sementara itu, Pemerintah Kabupaten Manggarai Timur melalui Sekda Boni Hasudungan yang hadir dalam rapat pembahasan itu menyambut baik rencana tersebut dan akan membuat SK Penetapan Desa Sorgum untuk enam desa di Paroki tersebut, yaitu Desa Leong, Golo Ndari, Melo, Watu Lanur, Deno dan Compang weluk
“Kemudian, selanjutnya membangun kebun benih dengan pendekatan parokial, dan Paroki St. Damian Bea Muring sebagai pusat pengembangan Sorgum untuk pangan, gizi, ekonomi dan perbenihan Sorgum,” kata Sekda Boni.
Ia mengatakan, Pemerintah Kabupaten Manggarai Timur akan membuat pertemuan informal multipihak di Paroki St. Damian Bea Muring pada 17 Maret 2021 mendatang, sebagai tindak lanjut rencana budidaya sorgum tersebut.
“Pertemuan ini dimaksudkan untuk menggali gagasan peta jalan pengembangan sorgum, sehingga sorgum masuk dalam perencanaan APBD untuk ketahanan pangan dan pemanfaatan lahan tidur,” sebutnya.
Pada kesempatan yang sama, Kadis Pertanian Yohanes Sentis yang juga hadir sebagai perwakilan Pemda Matim mengapresiasi dan berterima kasih kepada Keuskupan Ruteng bersama dua yayasan itu yang ingin membantu pemerintah setempat dalam usaha budidaya sorgum.
Menurutnya, Kementerian Pertanian dan Dinas Pertanian Provinsi NTT sangat mendukung Manggarai Timur dalam pengembangan sorgum.
“Kita serius dan fokus serta bersinergi dalam pengembangan sorgum ini termasuk ketersediaan lahan potensial yang banyak,” katanya.
“Pemda Manggarai Timur bersama lembaga Gereja Keuskupan Ruteng, Yayasan Ayo Indonesia, dan Yayasan KEHATI Jakarta bekerja sama untuk sukseskan gerakan produksi dan konsumsi pangan sehat/alternatif sorgum di Manggarai Timur,” pungkasnya.
Anand Putra
Komentar