Katoliknews.com – Kardinal Luis Antonio Tagle, Prefek Kongregasi untuk Penginjilan Bangsa-bangsa atau Propaganda Fide, telah pulih dari virus corona. Selama tiga belas hari ia berusaha pulih dari virus tersebut usai dinyatakan positif pada 10 September lalu.
CBCP News, kantor media Konferensi Waligereja Filipina, mengatakan bahwa kesembuhan Kardinal Tagle diumumkan oleh Pontificio Collegio Filippino, sekolah tinggi para imam diosesan Filipina yang belajar di Universitas Kepausan di Roma, Italia. Rektor collegio tersebut, Pastor Gregory Gaston, mengatakan bahwa berita kesembuhan itu merupakan “sukacita besar bagi seluruh Gereja.”
“Tuhan ingin dia (Kardinal Tagle) terus melayani di Kantor Vatikan untuk Misi, untuk membawa Kabar Baik Tuhan tentang cinta, kegembiraan, perdamaian, keadilan, pengampunan, dan rekonsiliasi – yang semuanya dibutuhkan dunia dengan cara yang khusus saat ini,” katanya, seperti dilansir Catholic News Agency.
Kardinal Tagle dinyatakan positif COVID-19 pada 10 September 2020. Usai ia dinyatakan positif, lebih dari 30 imam dan staf di Pontificio Collegio Filippino, tempat tinggal sang Kardinal sejak ia memulai tugasnya sebagai Prefek Propaganda Fide, dikarantina untuk mencegah penularan yang lebih luas. Setelah dites swab, para imam dan staf di collegio itu, semuanya dinyatakan negatif COVID-19.
Kardinal Tagle merupakan orang pertama dari jajaran kepala departemen Vatikan yang dinyatakan positif mengidap virus corona. Sementara di jajaran Kardinal yang berkedudukan di Roma, ia adalah adalah orang kedua yang terjangkit virus tersebut. Sebelumnya, Vikjen Roma, Kardinal Angelo De Donatis, dinyatakan positif COVID-19 pada Maret lalu. De Donatis telah pulih sepenuhnya.
Untuk diketahui, pada Desember 2019, Kardinal Tagle ditunjuk oleh Paus Fransiskus menjadi Prefek Kongregasi untuk Evangelisasi Bangsa-bangsa, menggantikan Kardinal Filoni yang ditunjuk menjadi pemimpin agung Ordo Makam Suci.
Ia juga menjabat presiden Caritas International, sebuah konfederasi yang terdiri dari 165 organisasi bantuan, pengembangan dan pelayanan sosial Katolik yang beroperasi di lebih dari 200 negara dan wilayah.
Ian Saf
Komentar