Katoliknews.com – Sebelas orang frater kongregasi Societas Verbi Divini (SVD) mengikrarkan kaul kekal di aula St. Thomas Aquinas Seminari Tinggi St. Paulus Ledalero, Maumere, Sabtu 15 Agustus 2020.
Mengingat pandemi COVID-19, perayaan ekaristi dilaksanakan dengan tetap memperhatikan protokol kesehatan.
Perayaan ekaristi yang bertema “Hatiku Bergembira karena Allah” ini dipimpin oleh wakil provinsial SVD Ende, RP. Patrisius Pa, SVD dan didampingi oleh rektor Seminari Tinggi St. Paulus Ledalero, RP. Frans Cheunfin, SVD dan prefek koordinator, RP. Ignas Ledot, SVD.
Dalam homilinya, Pater Patrisius menekankan pentingnya spirit sukacita dan pembebasan kepada kesebelas frater yang mengikrarkan janji kekal.
“Pengikraran kaul kekal adalah sebuah perayaan sukacita kasih abadi atas kebaikan dan rahmat Allah terhadap umat-Nya”, katanya.
Selain perayaan sukacita, kata dia, “pengikraran kaul kekal juga merupakan sebuah perayaan pembebasan kekal”.
“Perayaan melepas bebas dari segala kelekatan dan kenikmatan badani, kepemilikan uang ataupun harta, dan keinginan akan kuasa”, jelasnya.
Karena itu, lanjutnya, “kaul-kaul religius semestinya menjadikan kita manusia-manusia bebas sama seperti Yesus Sang Pembebas yang hidup murni, miskin dan taat pada kehendak Bapa”.
Selanjutnya, ia mengajak kesebelas frater untuk meneladani sosok Maria sebagai teladan sukacita dan teladan kaul-kaul hidup religius.
“Perayaan kaul kekal hari ini adalah sebuah kabar sukacita bagi kita karena perbuatan besar Allah telah terjadi dalam hidup dan panggilan kesebelas frater kita, sama seperti yang telah dikerjakan Allah pada diri Maria,” katanya.
Oleh karena itu, lanjutnya, “kesebelas frater mesti belajar dari sosok Maria yang merupakan teladan kaul-kaul religius.”
Mengakhiri homilinya, Patrisius menggarisbawahi inti perutusan anggota SVD dalam pewartaan Injil.
“Sebagai anggota Serikat Sabda Allah, berusahalah melaksanakan tugas perutusan, yakni berbagi sukacita injil kepada saudara-saudari di tempat misi kita masing-masing sesuai dengan slogan khas serikat: “Putting the last first”, mengutamakan yang terakhir – mendahulukan yang terkecil. Oleh karena itu, bersama Maria, marilah menjadi nabi di zaman ini”, katanya.
Sementara itu, Fr. Yanto Lobo, SVD, saat memberi sambutan mewakili para frater yang berkaul kekal, menyampaikan refleksi singkat atas rahmat suci yang diterima pada hari ini.
Mengutip perikop Injil pada Hari Raya Maria diangkat ke Surga hari ini dan mengaitkannya dengan sosok Maria, ia dan kawan-kawannya merasa lemah dan tak berdaya.
“Seperti Maria, kami juga adalah kesebelas laki-laki yang lemah dan tak berdaya di hadapan karya Allah yang mahabesar,” katanya.
Kaul kekal, lanjut Frater Yanto, “adalah sebuah komitmen, maka dengan rendah hati kami menyerahkan niat itu kepada Allah. Kami sadar bahwa kami lemah tetapi bersama Bunda Maria kami pun kuat.”
Lebih lanjut ia mengungkapkan bahwa Kaul kekal juga merupakan sebuah jalan yang berani tetapi serentak pula menjadi sebuah jalan yang sunyi.
“Namun, bersama Maria kami yakin akan melewati jalan ini dengan penuh kegembiraan dan sukacita bersama umat di tempat misi kami kelak”, ungkapnya.
Pada kesempatan yang sama, frater yang telah menjalankan praktik pastoralnya di negara Chile ini menyampaikan ucapan terima kasih kepada semua pihak yang telah mendukung proses panggilan mereka selama ini.
Di sela-sela acara resepsi, ibu Yoya Nabit yang mendampingi Fr. Amando Labetubun, SVD mengungkapkan perasaannya saat pertama kali mengikuti misa dan acara kaul kekal hari ini. Ia mengaku baru pertama kali mengikuti perayaan kaul kekal dan merasa terharu.
“Secara pribadi, saya merasa terharu sebab kesebelas frater yang mengikrarkan kaul kekal hari ini menyerahkan diri secara total kepada Tuhan”, katanya.
Penyerahan diri, katanya, bukanlah suatu proses yang sangat mudah apalagi hanya mengandalkan kekuatan sendiri. Namun, karena mengandalkan Tuhan, saya yakin mereka akan kuat.
Lebih lanjut, ibu yang bekerja sebagai Aparat Sipil Negara (ASN) pada Dinas Kebudayaan dan Pariwisata di Kabupaten Manggarai ini, mengharapkan para frater yang berkaul kekal kelak menjadi pelayan Tuhan yang hidup dan berkarya selaras zaman di tengah dunia yang selalu dinamis.
“Saya berharap agar para frater yang hari ini mengikrarkan janji kesetiaan mereka di hadapan Tuhan, kelak menjadi para pelayan Tuhan yang hidup dan berkarya sesuai tuntutan zaman. Alat-alat teknologi yang ada mesti digunakan secara baik, yakni dipakai sebagai media pewartaan sukacita Tuhan terhadap sesame,” pesannya.
Lalu, ia menambahkan, jika telah menjadi pastor, baiklah menjadi pastor yang tidak hanya tahu memimpin misa tetapi juga mesti terampil dalam bidang-bidang kehidupan yang lain, seperti: bidang teknologi, perkebunan, pertanian, dan giat dalam tugas sosial karitatif.
Pada akhir perayaan, Pater Patrisius Pa, SVD mewakili Pater Superior Jenderal SVD di Roma membacakan wilayah misi perdana bagi kesebelas frater yang berkaul kekal.
Fr. Barros Domingos, SVD (Angola), Fr. Beato Yansen Heribertus, SVD (Germany), Fr. Galus Yohanes D. Bosco, SVD (Ende), Fr. Kristoforus Harun, SVD (Timor Leste), Fr. Labetubun A. Pius, SVD (Timor), Fr. Leo Silvester, SVD (Ruteng).
Lalu Fr. Lerisam Wilfridus, SVD (Panama – Nicaragua), Fr. Nikmat Aurelius Maurice, SVD (Paraguay), Fr. Rade Lobo A. Mario, SVD (Chile), Fr. Roja Emanuel, SVD (Ruteng), dan Fr. Soge Lamatapo Marselus, SVD (Brazil – Amazon).
Kesebelas frater SVD ini akan melanjutkan studi pascasarjana di Lembaga Sekolah Tinggi Filsafat Katolik (STFK) Ledalero selama dua tahun ke depan.
Laporan: Fr. Occe Idaman, SVD
Komentar