Katoliknews.com – Uskup Agung Jakarta, Ignatius Kardinal Suharyo mengatakan bahwa aspek kehati-hatian menjadi pertimbangan mendasar untuk membuka kembali Gereja agar tidak menjadi tempat penyebaran baru COVID-19.
Karena itu, menurut Kardinal yang juga Ketua Konferensi Waligereja Indonesia ini, meskipun secara legal rumah ibadah sudah boleh dibuka, pihaknya masih berusaha memaksimalkan langkah-langkah persiapan.
“Alasannya sederhana, kehati-hatian supaya jangan pernah sampai terjadi tempat ibadah, gereja kita menjadi tempat penyebaran yang baru,” ujarnya dalam pernyataan menyambut situasi normal baru yang dipublikasi HIDUP TV, Kamis, 11 Juni 2020.
Pemerintah Provinsi DKI Jakarta telah memberi izin bagi aktivitas di rumah ibadah sejak Kamis, 4 Juni. Namun, Sekretaris Jendral KAJ, Romo V. Adi Prasojo, Pr mengatakan, selama bulan Juni ini mereka akan fokus pada persiapan dan peribadatan baru bisa dimulai secara bertahap pada bulan Juli.
Kardinal menjelaskan, dari segi iman tidak ada masalah jika gereja belum dibuka. Umat Katolik, kata dia, setidaknya masih bisa beribadah lewat siaran langsung dari YouTube dan televisi, seperti TVRI yang masih melayani siaran langsung Misa setiap Hari Minggu pukul 11.00 WIB.
Dalam situasi saat ini ia meminta umat untuk “tetap tenang.”
“Kita tetap mencoba untuk menemukan kehendak Tuhan di tengah keterbatasan-keterbatasan ini,” tambahnya.
Ia menambahkan, meski pelayanan fisik oleh Gereja belum bisa diberikan, “tetapi batin kita itu selalu ada di dekat Tuhan.”
“Dan itulah yang paling penting,” kata kardinal.
BACA JUGA: ‘New Normal’ Aktivitas Gereja di KAJ: Juni Fokus Persiapan, Juli Baru Pembukaan Bertahap
Sementara itu, terkait kebijakan di 37 Keuskupan di seluruh Indonesia, mengingat keadaannya dari segi penyebaran kasus COVID-19 berbeda-beda, keputusan ada pada masing-masing Keuskupan.
“Tetapi semua mengacu kepada peraturan yang diberikan oleh pemerintah, entah itu Departemen Agama, entah itu Gugus Tugas Khusus untuk Penanggulangan COVID-19,” ungkapnya.
Intinya, lanjut Kardinal, umat Katolik disiplin dan taat kepada peraturan-peraturan yang sudah dibuat, yang tentunya bermaksud untuk kebaikan bersama.
Ia pun mengajak umat untuk “terus berdoa semoga wabah ini cepat dapat diatasi” dan disiplin agar kehidupan bersama tetap nyaman.
“Karena kalau tidak, nanti wabah ini tidak akan pernah dapat diatasi dengan sebaik-baiknya,” katanya.
“Tuntutan bagi kita semua adalah semoga kita bertumbuh di dalam kedisiplinan, kesadaran bahwa kesalahan kita yang sedikit akan sangat merugikan kehidupan bersama,” tambahnya.
Ia menambahkan, “keutamaan yang harus tumbuh dan tidak mungkin tidak adalah bahwa kita mesti menjaga kebaikan bersama, tidak untuk saya, tidak untuk kelompok saya, tetapi untuk kebaikan bersama”.
“Moga-moga kepada kita dianugerahkan kekuatan, keterbukaan hati, kecerdasaan hati dan budi,” ujarnya.
Anand Putra
Komentar