Katoliknews.com – Christine Lerin tidak pernah berpikir akan diberikan tanggung jawab besar di parokinya, St Gabriel Pulogebang, Keuskupan Agung Jakarta (KAJ).
Sebelumnya, ibu 43 tahun ini terhitung tidak teralu aktif di dalam urusan Gereja. Selama ini, ia hanya menjadi seorang penulis di DIAGA, majalah milik paroki dan website www.parokipulogebang.org, di mana ia menyajikan hasil liputan kegiatan-kegiatan Gereja.
Di waktu senggangnya, Erin – sapaannya – juga menulis buku khusus untuk anak-anak, demi menyalurkan hobinya.
Tanpa disangka sebelumnya, ia menjadi calon tunggal Ketua Seksi Komunikasi Sosial (Komsos) parokinya, periode 2019-2022.
Ia pun mulai menahkodai Seksi Komsos sejak 24 Juli tahun lalu.
Tertantang Akibat Pandemi
Sebagaimana di tempat-tempat lain, yang dipicu oleh pandemi COVID-19, volume tugas Seksi Komsos bertambah demi memastikan agar umat masih bisa dilayani meski dengan layanan jarak jauh, demikian juga di Paroki Pulogebang.
“Tim Komsos banyak belajar saat pandemi,” kata Erin.
Bersama timnya, Erin berjuang keras untuk memberi pelayanan yang maksimal. Selain harus menemani dua anaknya – masing-masing kelas 2 SMA dan 2 SD – yang karena belajar dari rumah, ia sedikit banyak menggantikan peran guru, ia juga berusaha memastikan berbagai tugas Komsos terlaksana.
Erin dan timnya dituntut untuk bisa memaksimalkan berbagai cara mengkomunikasikan seluruh aktivitas pewartaan, baik dari paroki, KAJ, maupun KWI, lewat cara-cara yang kreatif, seperti melalui flyer, foto, video dan tulisan.
BACA JUGA: Selama Bulan Juni, KAJ Adakan ‘Doa Rosario Merah Putih’
Untuk mendukung hal-hal itu, Komsos dituntut mempunyai beberapa keahlian, antara lain desain grafis dan saat meliput kegiatan harus bisa mengoperasikan kamera, juga peralatan lainnya.
Sementara untuk menyajikan berita, Komsos membutuhkan keahlian menulis dan editing, juga mengelola website dan media sosial, seperti YouTube, Facebook dan Instagram.
Dalam memberikan informasi kepada seluruh umat, Komsos dituntut menyajikan informasi yang aktual, handal dan up to date, serta berperan menjadi penangkal informasi hoaks.
Saban hari, Erin dan timnya juga harus mengunggah renungan dari pastor paroki, menyebarkannya melalui grup Whats App dewan pastoral paroki, seksi-seksi, kelompok kategorial dan komunitas lain.
Sementara untuk anak dan remaja, dibuat vlog cerita bergambar, demi mengakomodasi sapaan sabda yang sesuai kemampuan mereka.
Selain itu, Komsos juga meliput kegiatan bakti sosial paroki kepada umat yang berdampak COVID-19, pemberian paket lebaran bagi umat Muslim dan berbagai kegiatan lainnya.
Selam Bulan Mei, di mana setiap malam ada relay live streaming ‘Doa Rosario Laudato Si” yang dipimpin para uskup se-Indonesia, Komsos juga harus siap sedia.
Erin mengaku, sering kali diliput rasa was-was karena “takut relay live streaming tidak lancar.”
“Jangan sampai membuat kecewa umat paroki,” ungkapnya.
Bisa Live Streaming Misa di Paroki
Sejak pemerintah memberlakukan pembatasan sosial skala besar (PSBB), di mana aktivitas di Gereja, termasuk Misa ditiadakan, umat Paroki Pulogebang mengikuti Misa yang disiarkan paroki-paroki lain di berbagai kanal di Youtube.
Keterbatasan peralatan menjadi kendala untuk bisa mengadakan Misa live streaming sejak pertama kegiatan publik di Gereja dilarang.
Dalam situasi ini, Tim Komsos terus berupaya bekerja keras agar bisa menyiarkan langsung Misa dari paroki sendiri.
Bersama timnya yang mau terus belajar, ditambah dengan koordinasi bersama pastor paroki, dewan dan seksi liturgi, untuk pertama kalinya, pada Kamis, 21 Mei Misa live streaming perdana sukses digelar.
Misa yang bertepatan dengan Hari Raya Kenaikan Tuhan itu disiarkan lewat kanal Youtube, Instagram dan Facebook.
Kerinduan umat pun bisa terobati untuk bisa merasakan Misa bersama kedua imam di paroki – Romo A. Susilo Wijoyo, Pr dan Romo A. Setya Gunawan, Pr.
Kini, Paroki Pulogebang mengadakan Misa live streaming sekali seminggu pada pukul 09.00 WIB. Rencananya, pada Misa Jumat pertama setiap bulan, yang dimulai Jumat, 5 Juni ini, juga akan ada live streaming pada pukul 18.00 WIB.
Menuai Apresiasi
Terlaksana dengan baiknya berbagai kegiatan Komsos, dianggap sebagai buah dari kerja tim dan kemampuan Erin mengorganisasi berbagai tenaga yang tersedia.
Dion Setiawan, salah satu anggota Tim Komsos mengatakan, di tengah situasi mereka yang awalnya kelabakan menghadapi dampak pandemi, mengingat situasi ini tidak pernah terbayangkan sebelumnya, mereka akhirnya terus membangun kerja sama.
“Dengan kepemimpinan Mba Erin di Komsos, beliau dapat menjalankan tugas dengan tenang dan sistematis,” katanya.
Ia juga mengapresiasi kemampuan Eri merangkul semua orang. “Orangnya mau menerima ide, pendapat dan kritik dari siapapun, lalu dapat memperbaiki kekurangan,” katanya.
Hal senada juga diakui Heribertus Bramundito, dari Dewan Paroki Harian (DPH. Ia mengatakan, Erin “orangnya kreatif dan tegas, bisa koordinasi dengan baik dengan tim.”
Sementara itu, Pastor Paroki, Romo A. Susilo Wijoyo, Pr menyebut Erin adalah pelayan yang baik, mudah diajak kerja sama dan setia menjalankan pelayanannya.
“Saya merasa senang, kalau bisa bekerja sama dengan baik dalam penggembalaan di paroki,” katanya.
Ia juga menyebut Erin “mau dan mampu menjalankan pelayanannya” yang ia sebut “tenang-tenang mendayung, dua atau tiga pulau terlampaui”.
“Ketika sebelum dan saat pandemi COVID-19, pelayanan tetap berjalan, termasuk yang terakhir, berhasil bersinergi dengan Seksi Liturgi, DPH dan umat lainnya dalam menyelenggarakan Misa live streaming,” katanya.
BACA JUGA: Misa Online, Apakah Sah?
Karena kini sudah bisa menyaksikan Misa live streaming langsung dari parokinya, Sunaryo, umat Paroki Wilayah 15 menyatakan bersyukur atas kerja keras Tim Komsos dan pengurus lainnya di paroki.
Dengan terselenggaranya Misa live streaming, kata Sunaryo, “sungguh mengobati kerinduan umat.”
Terus Berbenah
Erin mengakui, dengan masa pelayanan yang masih beberapa bulan, masih banyak kekurangan yang perlu dibenahi ke depan.
“Niat untuk terus belajar tetap ada,” katanya.
Ia menambahkan, salah satu impiannya adalah bagaimana menggerakkan semua orang untuk mengambil bagian dalam pewartaan.
Lantas, usaha yang sudah dan sedang dilakukan Tim Komsos adalah adalah mengadakan sosialisasi ke setiap seksi dan kelompok kategorial tentang pentingnya menjadi kontributor pewarta berita baik.
Seperti halnya pesan Bapa Suci, Paus Fransiskus saat Hari Komunikasi Sosial Sedunia, Minggu, 24 Mei, di mana untuk kedua kalinya juga Misa live streaming dari Paroki Pulogebang digelar, bahwa hidup menjadi cerita, pegiat Kosmos Paroki pun dituntut menjadi kepanjangan cerita cinta bagi banyak orang.
Laporan Deny Kus Indarto
Komentar