Katoliknews.com – Uskup Pangkalpinang, Mgr Adrianus Sunarko, OFM mengajak umatnya untuk tidak panik berlebihan dengan virus corona, namun perlu tetap mawas diri terhadap penyakit yang kini telah menginfeksi delapan warga Indonesia itu.
“Umat Katolik juga dilarang melakukan penimbunan bahan kebutuhan pokok karena hal tersebut merugikan orang banyak, terutama saudara kita yang kurang mampu,” katanya seperti dilansir Tempo.co.
Ia mengatakan, umat perlu tetap menjaga dan memperhatikan kesehatan, meningkatkan pengetahuan serta berbagi informasi secara benar dan bertanggung jawab terkait virus ini.
Para petugas gereja dan umat Katolik diminta untuk memperhatikan keberhasilan tangan.
Dan pelayan komuni suci, kata dia, diharapkan mencuci tangannya dengan air dan sabun atau sanitizer.
Tidak Perlu Cium Salib
Sebagai langkah antisipatif terhadap virus ini, Mgr Sunarko mengimbau umay untuk tidak menyentuh salib pada upacara penghormatan dalam ibadat Jumat Agung.
Ia mengatakan, imbauan itu dikeluarkan setelah berkonsultasi dengan tim dokter yang tergabung dalam Komunitas Medik Katolik Indonesia (KMKI).
“Umat dipersilahkan untuk berlutut dan menundukkan kepala saja tanpa menyentuh salib saat upacara penghormatan salib dalam ibadat Jumat Agung untuk tahun 2020 ,” ujarnya.
Ia menambahkan, umat Katolik tetap bisa beribadat di gereja.
Namun, dia menyarankan umat Katolik yang mengalami sakit demam, batuk, dan pilek disarankan untuk tetap tinggal di rumah.
“Air suci di pintu masuk gereja sebaiknya tidak disediakan. Dan untuk salam damai sebaiknya diganti dengan merapatkan kedua tangan sambil menundukkan kepala. Hal yang sama juga berlaku untuk ucapan selamat hari Minggu saat masuk atau keluar gereja,” katanya.
Kementerian Kesehatan menyatakan, saat ini jumlah orang yang terinfeksi virus corona di Indonesia mencapai delapan orang.
Komentar