Katoliknews.com – Maling dilaporkkan membobol sebuah gereja di Bangalore, India selatan, di mana kemudian altar dan tabernakel dirusak, sementara hosti berserakan di lantai.
Gereja St. Fransiskus Assisi, yang terletak di pinggiran kota Kengeri, Bangalore itu dibobol pada Senin, 20 Januari 2020.
Uskup Agung Bangalore, Mgr Peter Machado menyebut insiden itu sebagai sebuah sakrilegi, sebutan untuk tindakan pencemaran atau penodaan terhadap kehormatan unsur-unsur Gereja.
“Ini adalah tindakan sakrilegi yang dahsyat,” katanya.
Maling diperikaran masuk ke dalam Gereja pada pukul 23.00 untuk mencuri kotak kolekte, lalu kemudian merusak altar, tabernakel da artefak lainnya.
Hosti ditemukan berserakan di lantai di sekitar altar.
“Saya sangat terganggu, sangat terkejut dan juga sangat sedih bahwa penodaan ini dilakukan kepada Tuhan Yesus Kristus, yang hadir dalam Ekaristi Kudus,” kata Uskup Agung Machado dalam pernyataan persnya, seperti dilansir Vaticannews.va.
Ia mengatakan insiden itu bukan hanya keprihatinan besar bagi umat Paroki St. Fransiskus Assisi, tetapi juga bagi seluruh umat Katolik di Keuskupan Agung Bangalore dan di seluruh dunia.
Ia pun meminta para imam, biarawati, dan umat untuk merayakan adorasi pada 24 Januari untuk menghormati, dan menyembah Sakramen Maha Kudus.
“Saya telah meminta agar para pastor paroki dan kapelan agar mentahtakan Sakramen Mahakudus untuk adorasi… setidaknya selama 12 jam, dari pagi hingga sore hari di semua gereja dan biara-biara,” katanya.
Pastor Paroki, Sathish Kumar OFMCap telah melaporkan kasus ini kepada polisi di Kengeri. Pelaku hingga kini masih buron.
Paroki itu didirikan pada tahun 2002 dan terletak di Kengeri, sebuah pinggiran kota sekitar 20 km barat Bengaluru, ibukota negara bagian India selatan Karnataka.
Krishna Kumar, juru bicara kepolisian mengatakan insiden adalah sebuah kasus perampokan.
Masih belum diketahui apakah ada motif lain di balik kejahatan tersebut.
Komentar