Katoliknews.com – Uskup Agats, Mgr. Aloysius Murwito, OFM mengatakan Gereja Katolik senantiasa berkomitmen melestarikan budaya warisan leluhur masyarakat Asmat.
Hal tersebut ia sampaikan pada Kamis, 21 November 2019 ketika menghadiri pembukaan acara budaya yakni Festival Asmat Pokman ke-34 di halaman Museum Budaya yang terletak di kota Agats, Papua.
Acara tersebut juga diselenggarakan bersamaan dengan perayaan Ulang Tahun Emas Keuskupan Agats-Asmat yang puncaknya akan digelar pada Minggu, 24 November 2019.
Mgr. Murwito mengatakan, dua perayaan ini sengaja dirangkaikan bersama dengan alasan mendasar dimana sejak awal Gereja Katolik berkomitmen tidak pernah melepaskan diri dari adat budaya setempat.
“Para misionaris mewartakan injil dengan tidak meninggalkan sama sekali nilai-nilai budaya lokal di sini,” kata Mgr. Murwito dalam sambutannya seperti dilansir Seputarpapua.com.
“Kami yakin bahwa Tuhan sudah menyatakan rencana dari awal sejak dunia ini diciptakan, sejak leluhur-leluhur ada di sini. Hal-hal yang baik datang dari Tuhan telah hadir di sini,” katanya.
Uskup berusia 68 tahun ini juga menegaskan gereja justru harus menghormati warisan budaya setempat, namun tetap diterangi dengan semangat injil.
“Kami menginginkan masyarakat Asmat dan suku-suku di sekitarnya ini tetap hidup di dalam cahaya ajaran injil, tetapi juga tetap berakar di dalam nilai-nilai yang diwariskan oleh para leluhur,” jelasnya.
Sementara itu, Bupati Asmat Elisa Kambu, yang juga menghadiri pembukaan Festival Asmat Pokman ke-34 itu, mengapresiasi antusias seluruh masyarakat yang turut serta memeriahkan festival budaya ini.
Menurutnya, hal tersebut menjadi bukti bahwa semua pihak senantiasa mengakui dan menghargai budaya Asmat.
“Kita semua sepakat, bahwa ini tetap dilestarikan dan dipertahankan,” ujarnya.
Ia juga menyampaikan terima kasih kepada pihak Gereja Katolik yang selama ini telah menginisiasi upaya pengembangan seni budaya di Asmat hingga lahirnya seniman-seniman lokal.
“Saya lihat para seniman, pengukir, makin hari makin berkembang. Ukiran yang ada juga bagus-bagus. Saya lihat juga, hampir sebagian besar adalah anak-anak muda, ini sangat luar biasa,” katanya.
Menurut Elisa Kambu, festival budaya seperti ini sulit dijumpai di belahan dunia lain, dan merupakan identitas yang melekat pada masyarakat dan daerah Asmat.
“Maka itu harus tetap dipertahankan dan dilestarikan,” tutupnya.
Pembukaan acara budaya itu dihadiri oleh 445 seniman tradisional yang terdiri dari 225 pengukir, 70 penganyam, 90 penari, dan 60 formasi perahu.
Sementara itu, untuk puncak perayaan Ulang Tahun Emas Keuskupan Agats, Duta Besar Vatikan untuk Indonesia Mgr. Piero Pioppo dan Kardinal Ignatius Suharyo dijadwalkan akan hadir.
Komentar