Pangkalpinang, Katoliknews.com – Dalam momen ulang tahun Yayasan Tunas Karya (YTK) yang ke-61, Uskup Keuskupan Pangkalpinang, Mgr Adrianus Sunarko OFM menyampaikan harapannya agar sekolah-sekolah Katolik menjadi promotor dalam cara hidup yang menghargai kebhinnekaan.
Uskup yang pada Mei lalu telah dikukuhkan sebagai profesor di bidang teologi itu menyinggung fenomena ujaran kebencian yang makin merebak di mana-mana, termasuk sampai ke sekolah-sekolah.
“Ketika berbicara tentang reputasi dalam karya pendidikan, saya mengajak anda semua, guru dan tenaga kependidikan untuk menjadi perintis persaudaraan dan cinta pada kebhinekaan,” tegas Mgr Sunarko dalam acara yang berlangsung di Kompleks SMA St Yoseph Pangkalpinang, Selasa, 10 September 2019.
“Mudah-mudahan anda berkreativitas dalam mengembangkan narasi-narasi untuk melawan hoaks dan ujaran kebencian,” ajaknya.
YTT yang mulai badan hukum pada 9 september 1958 merupakan milik Keuskupan Pangkalpinang. Yayasan ini yang kini dipimpin Romo Servasius Samuel Pr membawahi 44 sekolah TK hingga SMA/SMK di wilayah Keuskupan yang mencakup dua provinsi, yakni 26 di Provinsi Bangka Belitung (Babel) dan 18 di Provinsi Kepulauan Riau (Kepri).
Mgr Sunarko mengatakan, siapapun harus hati-hati dengan kelompok yang mempunyai target menyeragamkan Indonesia.
“Maka giatlah melatih dan menciptakan reputasi sosial lewat membangun sikap penghargaan terhadap kebhinnekaan,” katanya.
Selain itu, di hadapan para pengurus YTK dan ratusan tenaga pendidik dan kependidikan yang hadir dalam acara itu, uskup kelahiran Merauke ini memotivasi agar sekolah-sekolah YTK selain menjadi perintis dalam gerakan melawan hoaks, juga menjadi menjadi perintis dalam cara hidup ekologis.
Koordinator Bidang Humas dan Promosi YTK, Romo Stefan Kelen Pr menuturkan, perayaan ulang tahun ke-61 itu mengusung tema “Berkarakter dalam Komunitas, Bereputasi dalam Karya.”
“Dengan tema ini, kami mengajak 44 komunitas sekolah kami di Babel dan Kepri untuk secara militan mengkarakterkan sepuluh keutamaan pendidikan YTK,” ujar Romo Stefan.
Sepuluh keutamaan itu, jelasnya, adalah cinta kasih, berbakti, ramah tamah, sopan santun, jujur, disiplin, bertanggung jawab, tekun, bertindak adil dan bersahaja.
Ia menambahkan, tidak hanya sampai pada mengkarakterkan sepuluh keutamaan itu, tetapi setiap komponen pendidik dan kependidikan diajak untuk tidak merasa cukup dengan apa yang sudah dicapai atau bertahan dalam zona nyaman, tetapi bergerak untuk menciptakan hal-hal baru dalam karya.
Romo Stefan menekankan bahwa reputasi sosial sekolah Katolik milik YTK berjalan seiring dengan lahirnya kreativitas dan inovasi berbagai komponen di dalamnya.
“Kami inginkan agar sekolah Katolik tetap berada pada lini depan dan menjadi model untuk menjawab tantangan dan kompetisi dalam era Revolusi Industri 4.0,” pungkasnya.
Komentar