Katoliknews.com – Pernah didemo oleh kelompok Muslim, Gereja Santa Clara di Kecamatan Bekasi Utara, Kota Bekasi, akhirnya diresmikan pada Minggu, 11 Agustus 2019.
Hadir dalam peresmian gereja antara lain Wali Kota Bekasi, Rahmat Effendi; Uskup Agung Jakarta, Mgr Ignatius Suharyo Hardjoatmodjo; Menteri Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM), Ignasius Jonan, serta ribuan umat Katolik yang bermukim di Bekasi Utara.
Eman Dapa Loka, anggota Dewan Paroki Santa Clara mengatakanm “setelah mengalami perjuangan yang panjang, peresmian hari ini merupakan kegembiraan umat yang nyaris sempurna.”
“Kita bahagia luar biasa sekali,” katanya seperti dikutip Beritasatu.com.
Eman mengatakan, Paroki Santa Clara telah terbentuk sejak 21 tahun lalu di wilayah Bekasi Utara, di mana jumlah umat terdata mencapai 9.000 orang.
Selama itu, kata dia, umat melakukan ibadah di sebuah ruko Perumahan Wisma Asri, Bekasi Utara. Kemudian, panitia pembangunan gereja mengurus perizinan sejak 2002.
Jalan terjal dan panjang diarungi panitia pembangunan gereja, di mana terjadi berbagai penolakan warga sekitar, yang membuat pengurusan perizinan berjalan lambat.
BACA: Tolak Pembanguan Gereja St Clara, Ini Alasan Pendemo
Pada 28 Juli 2015, kata dia, Wali Kota Bekasi, Rahmat Effendi, memberikan izin mendirikan bangunan (IMB). Namun, penolakan warga terutama organisasi kemasyarakatan (ormas) agama tertentu terus terjadi.
Puncaknya pada 10 Agustus 2015 lalu, di mana ribuan massa ormas menggeruduk lokasi pembangunan gereja di RT 02 dan RT 03/RW 06, Kelurahan Harapanbaru, Kecamatan Bekasi Utara.
Padahal saat itu, belum dilakukan peletakan batu pertama, hanya ditentukan lokasi pembangunannya.
BACA: Ormas Islam Kembali Demo di Gereja St Clara, Bekasi
“Mengingat, izin yang diberikan Pemerintah Kota Bekasi dapat berkahir dalam waktu 6 bulan, apabila tidak ada pembangunan, kami memutuskan untuk melakukan peletakan batu pertama di lokasi gereja pada 5 Desember 2015, untuk memulai pembangunan gereja,” tutur Eman.
Empat tahun berlalu. Kini, Gereja Santa Clara telah melayani misa Minggu hingga empat kali. Data terbaru Agustus ini ada 8.515 anggota jemaat Santa Clara.
”Daya tampung gereja hanya 1.200 jemaat, makanya kami bagi empat misa per minggunya,” imbuh Eman.
Menurut Eman, Wali Kota Bekasi, Rahmat Effendi, yang menandatangani prasasti peresmian penggunaan gereja, didampingi Menteri ESDM, Iganasius Jonan, yang diundang oleh jemaat Santa Clara.
Wali Kota Bekasi, kata Eman, mengutarakan di hadapan jemaat Santa Clara, tidak ada kaum mayoritas dan minoritas, semua dianggap sama, Indonesia.
BACA: Walikota Bekasi Dorong Pembangunan Gereja St Clara Dilanjutkan
“Wali Kota Bekasi menyampaikan, saat pemberian IMB tidak lagi melihat mayoritas dan minoritas. Pemberian IMB tidak melihat apa agamanya, tetapi melihat regulasi yang ada,” tutur Eman.
Komentar