Paus Fransiskus berpesan kepada kaum religius di Spanyol untuk berani rendah hati dan menjadi nabi harapan bagi semua orang.
Hal tersebut disampaikannya lewat sebuah pesan yang ia kirim pada Selasa (13/11) waktu setempat, kepada semua biarawan/biarawati yang menghadiri acara 25 tahun Majelis Umum Konferensi Agama di Spanyol yang biasa disebut Confer.
“Tuhan memberi kita harapan dengan pesan cinta dan kejutan yang tidak pernah berubah, yang kadang membuat kita bingung, namun mereka membantu kita untuk keluar dari mentalitas dan spiritualitas yang tertutup,” kata Paus Fransisukus dalam pesan itu, seperti dilansir Vaticannews.va.
“Tidak ada upaya yang dilakukan untuk membuat misi para imam dan suster di Spanyol lebih baik. Mereka diharapkan menjadi menjadi nabi, ‘pria dan wanita harapan’,” lanjutnya.
Paus Fransiskus juga mengatakan, kehidupan religus selalu diliputi oleh antusiasme dan gairah, meski terkadang muncul ketidakpastian dan kekhawatiran.
“Misalnya lebih sedikit panggilan, anggota lanjut usia, masalah ekonomi, tantangan yang ditimbulkan oleh internasionalitas dan globalisasi, dan perangkap relativisme, marjinalisasi, dan ketidakrelevanan sosial,” kata uskup asal Argentina ini.
Selain itu, ia juga mengundang biarawan/biarawati untuk menghadapi tantangan injil pada diri orang muda dan membantu mereka mendengarkan undangan Tuhan bagi hidup mereka.
“Pria dan wanita religius yang berani dibutuhkan, yang membuka jalan baru dan menyajikan pertanyaan tentang panggilan sebagai pilihan Kristen yang fundamental,” ujarnya.
Paus juga menegaskan bahwa hidup yang disucikan berarti berjalan dalam kesucian.
“Mereka dipanggil untuk bekerja tanpa lelah untuk menjalankan karya-karya belaskasih,” katanya.
“Ini bukan masalah menjadi pahlawan atau menampilkan diri kita sebagai teladan bagi orang lain, tetapi bersama orang-orang yang menderita dan mendampingi mereka, mencari jalan alternatif, sadar akan kemiskinan kita sementara mempercayai Tuhan dan cinta tanpa batas-Nya.”
Akhirnya, Paus Fransiskus mengajak semua kaum religius di Spanyol untuk ‘hidup bersama Gereja dan di dalam Gereja’.
“Melangkah keluar dari zona nyaman mereka untuk menerangi yang menderita dan putus asa dengan cahaya Injil,” tutupnya.
Katoliknews
Komentar