Vatikan pada Minggu, 14 Oktober 2018 secara resmi menetapkan dua tokoh Gereja Katolik Roma yang paling kontroversial pada abad ke-20 sebagai santo.
Mereka adalah Uskup Agung asal El Salvador Oscar Romero, yang tewas dibunuh, serta Paus Paulus VI, yang memimpin Gereja Katolik dalam era paling bergejolak dan mengabadikan penolakannya terhadap kontrasepsi.
Pada upacara di hadapan puluhan ribu orang di Lapangan Santo Petrus, Paus mengumumkan penetapan mereka sebagai orang kudus bersama lima tokoh lainnya yang lahir di Italia, Jerman, dan Spanyol pada abad ke-18 serta ke-19.
Romero ditembak saat memimpin misa pada 1980, sementara Paulus VI memandu Gereja melewati Konsili Vatikan II tahun 1962-1965.
Keduanya secara alamiah adalah pemalu, tetapi terdorong maju ke garis depan sejarah akibat perubahan sosial dan politik pada abad ke-20.
BACA: Oscar Romero Diumumkan Jadi Santo
Romero, yang sering mengecam penindasan dan kemiskinan dalam kotbahnya, ditembak mati pada 24 Maret 1980, di kapel rumah sakit di San Salvador, ibu kota negara Amerika Tengah yang miskin di El Salvador.
Adapun Paulus VI membimbing Gereja melalui hasil Konsili Vatikan Kedua dan selama pelaksanaan reformasinya. Ia terpilih sebagai Paus pada tahun 1963 dan meninggal pada 1978.
BACA: Oscar Romero: Musuh Bagi Penindas, Martir Bagi Kaum Tertindas
Mereka sebelumnya diumumkan menjadi Santo 19 Mei 2018.
Komentar