Surabaya, Katoliknews,com – Suster Aldeberta Katharina Wowor SSpS, salah satu suster pribumi Indonesia pertama di kogregasi SSpS menghembuskan nafas terakhir di Biara SSpS Surabaya pada Selasa, 8 Agustus 2017 di usia ke 100 tahun 5 bulan.
Suster kelahiran 29 Februari 1917 itu pergi setelah mengabdikan hidupnya selama 70 tahun sebagai anggota kongregasi tersebut.
Pada tahun tahun 1938 suster Aldeberta masuk Novisiat SSps. Novisiat merupakan tempat formasi dimana seseorang secara resmi diterima sebagai biarawan atau biarawati.
Selain dirinya, ada Suster Melania Klara Wowor, saudari kadungnya yang juga merupakan suster pribumi Indonesia pertama kongregasi SSpS.
Dikisahkan Jashinta Hamboer salah satu anggota keluarga suster Alberta seperti dilansir Floresa.co, Jumat, 11 Agustus 2017, bahwa pada tahun 1920-an, suster Alberta dan Suster Melania bersama kedua orang tua mereka, Guru Wowor dan Nyora Wowor meningalkan Manado, Sulawesi Utara menuju Manggarai-Flores.
Reo yang terletak di Manggarai bagian utara, menjadi tempat pertama mereka menginjakkan kaki di tanah Flores. Dari Reo, mereka berjalan kaki menuju Ruteng-ibu kota kabupaten Manggarai.
“Kedua orang tua mereka adalah guru agama Katolik bagi gereja awal di Manggarai,” tutur Jashinta.
Menurut Yasita, suster Aldeberta adalah suster yang setia pada Tuhan. Selain itu, ia juga seorang yang amat rajin rajin membaca buku dan mengikuti berita atau perkembangan dunia melalui radio.
“Walau dalam keadaan berbaring karena sakit tua, (tetap membaca dan mendengar berita melalui radio).”
“Kepada kami diajarkan agar setia dan tidak boleh meninggalkan doa karena Allah itu setia,” tutup Jashinta.
j-aR/Katoliknews
Komentar