Purwokerto, Katoliknews.com – Keuskupan Purwokerto akan menerima 27 orang muda Katolik (OMK) dari Jepang dan 23 dari Thailand pada 30 Juli hingga 2 Agustus dalam kegiatan Asian Youth Day (AYD).
Kegiatan tersebut bertajuk ”Joyful Asian Youth! Living the Gospel in Multicultural Asia” atau ”Orang Muda Katolik Asia Bergembira! Menghidupi Injil di Asia yang Multikultural”.
Ketua Komisi Kepemudaan Keuskupan Agung Purwokerto, Pastor Frans Kristiadi mengatakan, tema ini bermaksud mengajak OMK untuk mengenal, mengalami, berdialog, dan belajar dengan masyarakat yang beraneka ragam baik dari sisi agama, suku, bahasa, dan budaya.
“Keanekaragaman itu merupakan anugerah Tuhan dan kekayaan bangsa yang harus terus disyukuri, dilestarikan, dan dikembangkan,” ungkap Pastor Frans Kristiadi, dalam keterangan pers yang diterima Katoliknews.com, Jumat 28 Juli 2017.
Sementara itu, Flora Novika, Koordinator Day in the Diocese (DID) Keuskupan Purwokerto menjelaskan rangkaian kegiatan yang akan dilaksanakan tamu AYD tersebut.
Menurut Vika, tamu yang juga terdiri dari Uskup, beberapa imam dan suster tersebut akan menjalani live in pada keluarga-keluarga Katolik di Paroki St Yosep dan Paroki katedral Kristus Raja Purwokerto dan berbaur dengan 54 anak muda dari Keuskupan Purwokerto.
“Mereka akan menginap di 50 keluarga berbaur juga dengan 54 OMK asal Keuskupan Purwokerto,” kata Vika.
Selama di Purwokerto, jelas Vika, peserta AYD akan mengunjungi SLB Tuna Rungu Dena Upakara di Wonosobo. Anak-anak tuna rungu didikan Suster-suster Putri Maria dan Yosep (PMY) ini akan menyuguhkan sendratari.
“Pada hari ke tiga di Purwokerto, peserta dibagi menjadi dua kelompok. Satu kelompok berkunjung ke Pondok Pesantren Mahasiswa An Najah di Baturraden dan mengenal pertanian di Sumbang, satu kelompok berkunjung ke komunitas penghayat kepercayaan di Adipala, Cilacap,” lanjut Vika.
AYD kali akan diselenggarakan pada 30 Juli-6 Agustus 2017. Indonesia, tepatnya Keuskupan Agung Semarang (KAS) menjadi tuan rumah pertemuan kaum muda Katolik Asia tersebut.
Sebanyak 11 keuskupan di Indonesia akan menjadi tempat live in termasuk Keuskupan Purwokerto.
AYD adalah perjumpaan orang muda Katolik se-Asia. Acara ini diselenggarakan tiap tiga tahun dan dihadiri kurang lebih 1000 sampai 3000 OMK yang mewakili berbagai negara di Asia.
Kegiatan yang pertama kali digelar di Thailand pada 1999 ini digagas oleh pembina OMK se-Asia dan disetujui oleh Federasi Konferensi Uskup-uskup se-Asia (FABC) di bawah kantor Komisi Keluarga dan Komisi Kerasulan Awam (Kerawam) bagian kepemudaan.
AYD terdiri dari 3 acara besar yakni Day in the Diocese, Days in AYD’s Venue, dan Asian Youth Ministers’ Meeting (AYMM).
Days in AYD’s Venue diadakan selama 3-4 hari di Yogyakarta. Di sini, OMK mengikuti upacara pembukaan dan berbagai kegiatan lain, misalkan: sharing, refleksi, festival, Ekaristi, sakramen tobat, devosi, doa, dan lain-lain. Pada prinsipnya, kesempatan ini menjadi kesempatan orang muda Katolik meneguhkan sesama orang muda Katolik.
Sementara AYMM diselenggarakan selama 3 hari. Acara ini khusus bagi para Pembina OMK negara-negara Asia. Pesertanya yakni para uskup, pastor, awam yang terlibat dalam Komisi Kepemudaan tingkat nasional. Di bawah koordinasi Federasi Uskup-uskup se-Asia (FABC) (Kantor Awam dan Keluarga (Office Laity and Family), bagian Kepemudaan (Youth Desk) membahas evaluasi AYD, dan arah pembinaan OMK se-Asia.
j-aR/Katoliknews
Komentar