Katoliknews.com – Sejumlah tokoh agama dan masyarakat Bali menyambut kedatangan Raja Arab Saudi, Salman bin Abdulaziz al-Saud di Bandara Ngurah Rai, Sabtu 4 Maret 2017.
Sebuah peristwa menarik terjadi saat seorang Imam Katolik, Pastor Eventius Dewantoro, Pr yang berdiri paling depan di antara para penyambut menyalami dan membuka percakapan dengan Raja Salman dalam bahasa Arab.
Raja Salman pun kagum dan heran, ada seorang warga Indonesia yang begitu fasih berbahasa Arab, terutama setelah mengetahui bahwa yang mengajaknya berbicara ternyata seorang Imam Katolik.
Ditemui di Gereja Paroki Maria Bunda Segala Bangsa, Puja Mandala, Nusa Dua, Minggu (5/3/), Romo Venus menuturkan pengalamannya saat bertemu dengan Raja Salman.
Ia mengisahkan, waktu bertemu ia langsung menyapa dengan bahasa Arab. Romo Venus menyapa Raja Salman dengan ucapan ahlan wa sahlan (selamat datang), lalu mulai memperkenalkan para tokoh agama dan segenap pihak yang turut menyambut.
“Raja sempat heran terutama setelah tahu bahwa saya adalah seorang Katolik. Ia tahu pertama kali setelah melihat jubah yang saya kenakan”, tutur Romo Venus, sebagaimana dilansir Kompas.com.
Ia juga mengisahkan bahwa Raja Salman sempat menyentuh jubahnya dengan lembut di bagian dada sambil tersenyum.
“Raja Salman menurut saya adalah sosok yang bijaksana, mau merangkul yang lain di tengah situasi politik Indonesia yang cenderung saling meniadakan,” katanya.
Romo Evensius Dewantara Boli Daton, Pr lahir di Riangkemie, Kabupaten Flores Timur pada 2 Mei 1969 dari pasangan Petrus Belawa Daton dan Maria Leto Welan. Ia menyelesaikan pendidikan di SDK Wailolong (1981), SMP Seminari Lela (1984) dan SMA Seminari Hokeng (1987) lalu tahun rohani di Seminari Ritapiret tahun 1987-1988.
Studi filsafat/teologi dijalankan di SFTK Ledalero 1988-1996. Menjalani tahun orientasi pastoral di Paroki Sang Penebus Sumbawa Besar (1992-1994). Kemudian, menerima tahbisan diakon di Seminari Tinggi Ritapiret pada 28 April 1996 dari Mgr. Vitalis Djebarus, SVD dan menjalankan praktek diakonat di Paroki Sumbawa Besar. Pada 13 Juni 1996 menerima tahbisan imam di Gereja Waibalun oleh Mgr. Darius Ngawa, SVD.
Bahasa Arabnya terasah ketika belajar di Mesir pada 2002-2003 yakni di Dar Comboni for Arabic Studies Cairo bidang Bahasa Arab. Lalu pada 2003-2005, Romo Venus studi Islamologi di Pontificio Instituto Arabi E D’Islamistica (PISAI).
Yohanes Trisno/Katoliknews
Komentar