Katoliknews.com – Mgr Ignatius Suharyo, Uskup Agung Jakarta memimpin Misa arwah Seck Osmane, salah satu terpidana mati asal Senegal yang sudah dieksekusi.
Misa tersebut digelar di Rumah Duka Rumah Sakit Sint Carolus, Sabtu, 30 Juli 2016, pukul 19.00 WIB yang dihadiri 50 umat, termasuk sejumlah suster.
Kebanyakan dari mereka berasal dari Komunitas Legio Maria Grogol Jakarta yang sangat perhatian terhadap isu hukuman mati.
“Kami mempersiapkan Misa arwah ini sebagai bentuk perhatian kepada korban hukuman mati di Indonesia. Misa Arwah ini tidak hanya untuk Seck Osmane tetapi juga terpidana mati lainnya, yaitu Michael Titus Igweh, Humprey Ejike, dan Freddy Budiman,” ujar Ketua Komunitas Legio Maria, Erwin seperti dilansir Tribunnews.com.
Dalam khotbahnya, Mgr Suharyo menyatakan, Misa arwah untuk Seck Osmane dan terpidana lainnya juga merupakan bentuk protes umat Katolik di seluruh dunia terhadap hukuman mati.
“Umat Katolik di seluruh dunia tegas menolak hukuman mati karena menodai kemanusiaan, melanggar hak manusia untuk melanjutkan hidup. Kami berharap hukuman mati bisa dihapuskan khususnya di Indonesia karena bahaya narkoba itu bisa dicegah,” ujar Mgr Igantius Suharyo.
Seck Osmane didakwa atas kepemilikan 3 kilogram heroin yang ditemukan di kamar kosnya di Lebak Bulus, Jakarta Selatan. Atas kepemilikan narkoba golongan I itu, Osmane dijatuhi hukuman mati oleh Pengadilan Negeri Jakarta Selatan pada Juli 2004.
Edy/Katoliknews
Komentar