Katoliknews – Di sejumlah tempat pembangunan gereja menghadapi penolakan dari kelompok intoleran. Menurut Dirjen Bimas Katolik Eusabius Sansasi salah satu upaya untuk mengatasi masalah ini adalah gereja perlu terus membangun dialog yang persuasif dengan pemeluk agama lain.
“Umat dari dari paroki St Klara Bekasi sudah pernah konsultasi dengan kami. Dan kami menganjurkan agar umat bisa melakukan komunikasi yang lebih persuasif,” ungkap Eusabius Binsasi di Kantor Dirjen Bimas Katolik, jalan Thamrin Jakarta, Selasa 28 Juni 2016.
Menambahkan keterangan itu, Kepala Bidang Urusan Agama, Sihar Petrus Simbolon, menganjurkan agar umat katolik harus lebih sering melakukan buka puasa bersama (bukber) dengan umat Islam.
Lebih lanjut, Dirjen Bimas Katolik, Eusabius mengakui bahwa pihaknya sudah memulai dengan kebijakan menerbitkan nomor registrasi kepada gereja-gereja Katolik di Indonesia. “Karena ada SK registrasi itu, ketika ada umat di Aceh membangun gereja, tetap aman,” tegas Eusabius.
Sebagai pihak pemerintah, Eusabius menyebut bahwa pihaknya harus lebih tegas mempertahankan keputusan pemerintah.
Stefan/Katoliknews
Komentar