Katoliknews.com – Sesaat usai ditahbiskan jadi Uskup Jayapura, Kamis, 2 Februari 2023, Mgr. Yanuarius Theofilus Matopai You menyerukan perdamaian di tanah Papua yang masih dilanda konflik.
“Hentikan kekerasan, kita sama-sama hidup damai. Mari kita sama-sama melakukan rekonsiliasi perdamaian,” ujar Mgr. Yanuarius Theofilus Matopai You dalam sambutannya.
Uskup berdarah asli Papua itu pun menugaskan seorang pastor putra asli Papua yang sangat konsen dengan HAM warga Papua untuk bersamanya mengupayakan terjadinya damai di pulau mutiara hitam itu.
“Saya minta Pastor Yohanes Bunay dampingi saya dalam menjalankan tugas-tugas perdamaian di Tanah Papua,” ucapnya.
Ia menegaskan semua pihak menghormati Hak Asasi Manusia (HAM) serta mengedepankan cara-cara damai dan konstitusional.
“Kita mengedepankan proses rekonsiliasi dan dialog. Semua pihak agar aktif mendorong rekonsiliasi,” tambahnya.
Perdamaian itu, kata dia, bukan melulu upaya manusia, melainkan juga rahmat yang datang dari Allah. Karena itu, ia mengajak umat berdoa bagi terwujudnya perdamaian itu.
“Umat tetap berdoa,” ucapnya.
Ia meminta umat di Keuskupan Jayapura membunyikan lonceng gerejapada pukul 03.00 sore setiap hari untuk mengajak berdoa kerahiman.
Selain itu, doktor bidang antropologi itu akan mengajak gereja-gereja yang ada di Papua untuk terwujudnya misi tersebut.
Mgr. Yanuarius You ditahbisakan di di Gereja Katedral Jayapura, Papua oleh penahbis utama, Mgr. Piero Pieppo, Duta Besar Vatikan.
Mgr. Piero didampingi uskup penahbis kedua Mgr. Leo ladjar OFM, Uskup Emeritus Jayapura dan Uskup penahbis ketiga, Mgr. Antonius Subianto Bunjamin OSC, Uskup Bandung sekaligus Ketua Konferensi Waligereja Indonesia.
Dalam perayaan itu, hadir pula puluhan uskup dari berbagai keuskupan di Indonesia dan belasan uskup dari luar negeri, yaitu dari Papau Nugini dan Timor Leste.
Ribuan umat turut menyambut uskup pertama dari orang Asli Papua itu.
Profil Mgr. Yanurius You
Pemilik nama lengkap Yanuarius Theofilus Matopai You itu lahir di Uwebutu, Deiyai Miyo, Paniai, pada 1 Januari 1961 dari pasangan Lukas You, seorang guru, dan Rosalina Tatogo.
Keluarganya adalah warga Suku Mee atau dikenal sebagai Bunani Mee atau Ekari, sebuah suku yang mendiami kawasan pegunungan di Provinsi Papua Tengah.
You menghabiskan masa mudanya sebagai mahasiswa STFT Fajar Timur hingga tahun 1987. Kemudian menjalani masa spiritual dan pendidikan lanjutannya di Seminari Pineleng, Manado.
Ia ditahbiskan imam di Gereja Kristus Sahabat Kita Nabire pada 16 Juni 1991.
Pada tahun 2007, You memulai pendidikan jenjang master di Fakultas Psikologi di Universitas Gadjah Mada, Yogyakarta, dan selesai di tahun 2010 setelah berhasil mempertahankan tesis mengenai “Efektivitas Pendidikan Seksualitas untuk Meningkatkan Kontrol Diri terhadap Perilaku Seks Remaja Seminari.”
Imam DIosesan Jayapura itu lalu meraih gelar sebagai Doktor Antropologi di Universitas Cendrawasih pada tahun 2020.
Disertasi doktoralnya meneliti tentang feminisme dan budaya laki-laki Suku Dani yang ada di Wamena. Ia mempertahankan penelitiannya itu pada tanggal 27 Februari 2019 dengan predikat yang sangat memuaskan.
Sebelum diangkat jadi Uskup Keuskupan Jayapura oleh Paus Fransiskus pada Sabtu, 29 Oktober 2022, beliau adalah Rektor Sekolah Tinggi Filsafat dan Teologi Fajar Timur, Abepura Papua. Tugas ini emban sejak tahun 2020
Jabtan lain yang pernah ia emban antara lain Pastor Paroki Kristus Terang Dunia di Yiwika (1991-1998); Pastor Paroki Santo Wilibrodus Arso Kabupaten Keerom (1998-2002); Vikaris Jenderal Keuskupan Jayapura dan Pastor Paroki Katedral Kristus Raja Jayapura (2002-2006).
Kemudian, Ketua Yayasan Sekolah Tinggi Teologi Katolik (STTK); Kepala Rumah Pembetukan Formasi Santo Yohanes Maria Vianney, Keuskupan Jayapura (2010-2022); Ketua Komisi Pendidikan Keuskupan Jayapura (2015-2022); Ketua Pengawas Yayasan Pendidikan dan Persekolahan Katolik (YPPK) Santo Fransiskus Asisi.
Ian Saf
Komentar