Katoliknews.com – Ketua Konferensi Waligereja Indonesia (KWI), Ignatius Kardinal Suharyo mengatakan, kegiatan Kreasi Virtual Katolik Indonesia (KVKI) akan menjadi sarana untuk menanamkan semangat nasionalisme. Yakni, dengan mewarisi rasa semangat cinta Tanah Air yang diwariskan oleh para pendiri bangsa dan oleh para perintis Gereja Katolik di Indonesia.
Hal ini disampaikan Kardinal Suharyo menyoroti KVKI yang mengangkat tema tentang nasionalisme dan solidaritas. Menurutnya, nasionalisme sangat erat berkaitan dengan acara- acara yang diprakarsai oleh Lembaga Pembinaan dan Pengembangan Pesparani Katolik Nasional (LP3KN) yang menanamkan cinta Tanah Air.
“Dari mana itu jelas, selalu membuat tanggal 28 Oktober, acara kali ini pun akan ditutup pada tanggal 28 Oktober ketika kita merayakan Sumpah Pemuda. Saya yakin acara Kreasi Virtual Katolik Indonesia ini akan menjadi sarana menanamkan rasa nasionalisme itu dengan mewarisi rasa semangat cinta Tanah Air yang diwariskan kepada kita semua oleh para pendiri bangsa kita dan oleh para perintis Gereja Katolik di Indonesia,” ucapnya dalam sambutan virtual pembukaan seremoni “Kreasi Virtual Katolik Indonesia”, Sabtu (2/10).
Selanjutnya, terkait solidaritas, Kardinal Suharyo mengatakan, hal yang patut disyukuri adalah salah satu watak bangsa Indonesia yang sangat unggul adalah kesetiakawanan.
Menurutnya, kesetiakawanan ini sangat jelas ditunjukan oleh penelitian yang dilakukan oleh lembaga-lembaga internasional. “Salah satu penelitian yang saya baca hasilnya menunjukan bahwa dalam hal kerelaan memberi Indonesia diletakan pada nomor 1 dari antara 146 negara, di dalam hal solidaritas sosial Indonesia menempati nomor 6 dari 167 negara. Ini adalah watak bangsa kita yang mesti dirawat dan dikembangkan kalau tidak akan ada kemungkinan menjadi luntur,” ucapnya.
Untuk itu, Kardinal Suharyo mengatakan, salah satu cara untuk mengembangkan watak solidaritas dan merawatnya adalah mencari inspirasi iman yang khas Katolik.
“Inspirasi itu dapat kita bawa dalam kitab suci tentu saja karena menurut Kitab Kejadian sangat jelas bahwa Allah pencipta adalah Allah yang peduli,” ucapnya, seperti dilansir dari BeritaSatu.com.
“Kerelaan berbagi, kerelaan memberi, solidaritas sosial adalah wujud dari kepedulian itu. Bukan sekadar kepedulian yang didorong oleh motivasi kemanusiaan itu tentu saja sangat bagus tetapi oleh inspirasi iman,” tambahnya.
Kardinal Suharyo juga menyebutkan, solidaritas ini sebagai wujud menampilkan wajah Allah yang diimani sebagai Allah yang yang peduli lewat solidaritas.
“Oleh karena itu, dengan penuh syukur saya mau mengucapkan bersama dengan para bapak uskup dan administrator yang tergabung di dalam Konferensi Waligereja Indonesia, selamat menjalankan kegiatan ini dengan penuh kegembiraan, sukacita dan penuh syukur.
Semoga Tuhan memberkati usaha kita dan menerima apapun yang kita hasilkan sebagai pujian kemuliaan bagianya dan semua yang kita lakukan dan usahakan dengan tulus menjadi berkat bagi gereja dan bagi bangsa kita,” ucapnya.
Komentar