Katoliknews.com – Uskup Bogor Mgr Paskalis Bruno Syukur, OFM, menerimakan sakramen tahbisan kepada empat imam baru dari Ordo Fransiskan di Paroki Maria Ratu Para Malaikat, Cipanas, Jawa Barat, Selasa 17 November 2020.
Dalam homilinya, Uskup Paskalis mengatakan kaum tertahbis mesti mereka yang memilliki komitmen tinggi untuk melayani Tuhan dengan sukarela dan penuh sukacita.
“Para saudara menerima karunia imamat menjadi imam Tuhan untuk selamanya. Imam Tuhan berarti anda siap mewartakan Kristus kepada orang lain, menjadi duta Kristus yang penuh sukacita,” kata Uskup asal Flores, NTT itu.
Kaum tertahbis, lanjutnya, adalah mereka yang mau menjadi imam Tuhan dan rekan sekerja Uskup. Panggilan itu pertama-tama bertujuan untuk menjadi kudus dan hidup dalam persatuan yang erat dengan Yesus, bukan dengan yang lain.
Dengan persatuan itu, para imam selanjutnya bertugas untuk menggembalakan umat dalam kebersamaan, bukan bergerak sendiri-sendiri, tambahnya.
Menurut Uskup Paskalis kehadiran personal imam di tengah umat kegembalaannya “mesti menghasilkan sukacita dan membawa kegembiraan, meneguhkan umat menghadapi kerasnya perjuangan hidup.”
Ia juga meminta imam baru untuk berani hadir sebagai pemimpin yang melayani dengan semangat kerendahan hati, pemimpin yang berbau domba, sebagaimana diteladankan St Fransiskus Assisi.
“Anda mesti menjadi ahli dalam kerendahan hati dan semangat persaudaraan. Janganlah anda belajar kesombongan dalam sekolah kerendahan hati Ordo Fransiskan,” katanya, seraya menekankan karakter imam seperti itulah yang dibutuhkan Gereja saat ini.
Keempat imam baru yang ditahbiskan hari ini adalah Marciano Almaida Soares, OFM; Yanuarius Kanmese, OFM; Eduardus Salvatore da Silva, OFM; dan Fransikus Sulaiman Ottor, OFM.
Mengikuti protokol COVID-19, tahbisan mereka hanya dihadiri umat dengan jumlah terbatas dan disiarkan secara streaming melalui kanal Youtube OFM Indonesia.
Keempat imam menjadikan kata-kata Bunda Maria kepada para pelayan pesta perkawinan di Kana, “Apa yang dikatakan kepadamu, buatlah itu” (Yohanes 2:5b) sebagai moto tahbisan.
Pastor Fransiskus mengatakan moto itu sebagai bentuk pengakuan pada peran sentral Bunda Maria dalam perjalan panggilan mereka.
“Maria dengan rendah hati menanggapi bahwa dia akan melakukan apa pun yang Allah minta, tanpa menuntut untuk mengetahui secara spesifik dan tanpa ragu, terlepas dari banyaknya pertanyaan mengenai konsekuensi bagi hidupnya,” jelasnya.
Cara beriman Maria itulah, lanjutnya, “yang akan menjadi acuan kami berempat untuk setia menjadi gembala umat hingga akhir.”
Tahbisan di tengah pandemi, jelasnya, adalah bukti nyata rahmat Tuhan tetap mengalir ke tengah persekutuan umat beriman, yaitu Gereja.
“Tahbisan yang saya terima meneguhkan iman di kala dunia saat ini sedang dilanda kekhawatiran, kecemasan, dan duka. Peristiwa hari ini membuktikan Allah tak pernah meninggalkan umat-Nya,” katanya kepada Katoliknews.com.
Sementara itu, dalam pesannya pada akhir Misa, Pastor Michael Peruhe OFM, Provinsial OFM Indonesia, mengutus keempat imam melayani umat di Keuskupan Agung Jakarta dan Keuskupan Bogor.
Pastor Eduardus akan bertugas di Paroki Paskalis Cempaka Putih, Pastor Yanuaris di Panti Asuhan Vincentius Putra Kramat, Pastor Fransiskus di Paroki St Petrus Cianjur dan Pastor Marciano di Novisiat Transitus Depok.
Fransiskan, sebutan populer untuk anggota Ordo Fratrum Minorum (OFM) atau Ordo Saudara-saudara Dina berkarya di sejumlah wilayah di Indonesia, yakni Sumatera, Jawa, Kalimantan, Nusa Tenggara Timur dan Papua.
Para Fransiskan menghidupi jejak hidup St. Fransiskus Assisi, orang suci yang nama dan spiritnya juga diikuti oleh pemimpin Gereja Katolik sedunia saat ini, Paus Fransiskus.
Alexander AN
Komentar