Katoliknews.com – Sejak berusia satu minggu, bintik-bintik merah muncul pada pelipis dekat mata kiri Tesiana Anur, bayi yang kini sudah berusia 10 bulan.
Orang tuanya, Agustinus Ndelos, 23, dan Susantiana Abul, 24, warga Kampung Mera, Desa Golo Tolang, Kecamatan Kota Komba, Kabupaten Manggarai Timur, Provinsi Nusa Tenggara Timur mengira bintik-bintik merah itu hanya bekas gigitan nyamuk.
Namun, seiring waktu, bintik-bintik itu semakin banyak dan merambat hingga ke kepala dan telinga kiri Tesiana.
Orang tuanya mulai cemas, lalu memilih mendatangi dukun untuk pengobatan tradisional. Namun, tidak ada perubahan.
Saat buah hati mereka berusia 3 bulan, berbekal uang seadanya, Tesiana dibawa ke tempat praktik seorang dokter di Ruteng, Kabupaten Manggarai.
“Setelah diperiksa, dokter hanya bilang bahwa nona sesak napas,” ujar Susantiana, Selasa, 14 Juli 2020.
Sepulang dari dokter, di mana mereka diberi obat, kondisi Tesiana tidak juga membaik.
“Bintik-bintik merah tidak juga sembuh dan terus bertambah,” katanya.
Susantiana mengisahkan, kondisi anaknya semakin parah sejak berusia 5 bulan, di mana saat itu muncul benjolan di dekat mata kirinya.
“Awalnya hanya benjolan kecil, lama-lama terus membesar,” ucapnya.
Tak tega melihat kondisi putri sulung mereka yang demikian, orang tuanya membawa dia untuk diperiksa di Puskesmas Borong.
Dari dokter di Puskemas itulah mereka diberitahu bahwa benjolan itu adalah tumor.
Mereka pun mendapat obat, tapi lagi-lagi tidak ada perubahan.
“Benjolan itu terus membesar,” kata Susantiana.
Kini, separuh mata kiri Tesiana sudah tertutup benjolan tersebut yang sudah membesar hingga kepala, telinga kiri dan lehernya.
Agustinus mengatakan, upaya untuk penyembuhan putrinya terpaksa ia hentikan karena tidak cukup uang.
Ia yang sehari-hari bekerja sebagai tukang ojek tidak mampu mengumpulkan banyak uang untuk biaya perawatan Tesiana jika harus dioperasi dan diopname di rumah sakit.
“Dokter di Puskesmas Borong pernah menyarankan agar nona diantar ke RSUD Ben Mboi Ruteng untuk mendapat perawatan khusus, tapi karena belum punya uang, kami belum bisa bawa nona ke rumah sakit,” ujarnya.
Susantiana mengatakan, ia hanya ingin anaknya sehat seperti anak-anak lain.
“Sebagai ibu, batin saya sesungguhnya sangat tersiksa melihat penderitaannya,” katanya.
“Kami hanya bisa berdoa kepada Tuhan agar nona diberi kesembuhan.”
Tampaknya doa orang tua Tesiana – keduanya Katolik – kemudian terjawab.
Informasi tentang sakit yang diderita Tesiana segera viral di media sosial Facebook dan grup-grup WhatsApp setelah Milianus Jegaut – salah seorang pemuda sekampung mereka berusaha menghubungi beberapa wartawan, menginformasikan kondisi Tesiana.
Mendapat kabar itu, sejumlah media mendatangi kediaman Tesiana dan menulis kisah tentangnya.
Pasca pemberitaan yang ramai, solidaritas atas penderitaan bayi itu mulai bermunculan di mana-mana.
Ada yang menggalang dana via platform Kitabisa.com, yang diadakan oleh Grup Kompas Gramedia, ada juga yang berniat mengirim langsung donasi ke keluarga Tesiana.
Atas permintaan sejumlah pihak, ayah Tesiana pun segera mengurus rekening di bank.
Berkat donasi yang sudah mereka terima, Tesiana akhirnya dibawa ke RSUD Ben Mboi Ruteng.
“Saat ini, Tesiana sedang dirawat di sini, berkat bantuan uang dan doa dari sejumlah pihak yang peduli,” kata Milianus yang sedang berada di rumah sakit itu, Jumat malam, 17 Juli.
Mewakili keluarga, ia menyampaikan terima kasih kepada semua pihak yang selama beberapa hari ini memberikan bantuan kepada Tesiana, baik bantuan uang maupun doa.
Ia mengatakan, mereka kini sedang menunggu keputusan pihak rumah sakit soal rujukan untuk operasi tumor.
“Apakah di Rumah Sakit Siloam Labuan Bajo atau di Rumah Sakit Sanglah Denpasar, kami masih tunggu,” katanya.
Milianus mengatakan, saat ini pihak keluarga juga masih membutuhkan bantuan doa dan dukungan dana untuk proses perawatan Tesiana selanjutnya.
Anand Putra
Catatan: Jika Anda tergerak untuk menyalurkan bantuan bagi kesembuhan Tesiana, bisa disalurkan melalui rekening milik ayah kandungnya, Bank BRI: 225701026561504, atas nama Agustinus Ndelos. Anda bisa mengabari ke nomor 081236171562 (Milian) atau ke redaksi.katoliknews@gmail.com. Atau bisa juga via Kitabisa.com dengan klik langsung di sini.
Komentar